Dogmatika Baptisan Kudus 6
Setelah mengikuti pembahasan
terkait dengan dokmatika baptisan kudus secara bersambung dalam tulisan-tulisan
terdahulu, maka kita sampai pada bagian akhir yaitu penutup. Bagian penutup
dari penjelasan tentang dokmatika baptisan kudus tersebut, ada beberapa
kesimpulan yang dapat disajikan di bawah ini, yaitu:
1. Baptisan air adalah perintah Tuhan, tetapi
baptisan itu sendiri tidaklah menyelamatkan. Iman kepada Tuhan Yesus-lah yang
menyelamatkan.
2. Metode
baptisan air bukanlah yang terpenting. Baptis selam atau percik ataupun tuang
masing-masing memiliki ayat-ayat pendukung di dalam Alkitab. Yang terpenting
adalah makna baptisan itu.
3. Baik
penyerahan anak maupun baptisan bayi masing-masing memiliki dukungan ayat
dalam Alkitab. Kedua upacara itu tidaklah secara otomatis menyelamatkan si
anak; tetapi melalui upacara itu para orang tua diingatkan untuk membimbing
anak-anak mereka kepada jalan Tuhan, sehingga pada saatnya nanti anak-anak itu
secara pribadi mengakui Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat mereka. Pencaosan
anak maupun baptisan bayi hanya dapat dilakukan bagi anak-anak yang mempunyai
orang tua sudah percaya Tuhan Yesus (cat.: kalau bukan suami-istri yang sudah
percaya, minimal salah satu dari mereka).
4. Dengan
pemahaman ini, diharapkan setiap gereja dapat saling mengerti satu dengan
lainnya. Gereja tidak perlu memperdebatkan, apalagi terpecah-belah disebabkan
oleh hal-hal yang sekunder. Biarlah yang relatif jangan dimutlakkan, sebaliknya
yang mutlak jangan direlatifkan.
Kiranya dengan adanya penjelasan
terkait dengan baptisan kudus dalam blog ini bisa menambah referensi bagi para
pembelajar yang sedang membangun suatu pilar pelayanan gereja terkait dengan
pengajarannya menyangkut baptisan kudus. Selain itu, bisa menjadi tambahan
pengetahuan bagi pembaca setia blog ini. Doa saya pembaca semuanya diberkati
oleh Tuhan Yesus dan sukses selalu dalam pekerjaan, bisnis/usaha dan
pelayanannya. Amin