Translate

7 Prinsip Pernikahan Kristen Menurut Alkitab

7 prinsip pernikahan Kristen menurut Alkitab ~ Topik pembahasan mengenai prinsip pernikahan Kristen berdasarkan Alkitab, tentunya sangat menarik dan penting untuk dipelajari dan dipraktekkan dalam kehidupan berkeluarga atau berumah tangga bagi orang Kristen. 7 Prinsip Pernikahan Kristen Menurut Alkitab. Alkitab merupakan sumber utama pengajaran tentang pernikahan Kristen. Oleh karena itu, setiap pasangan yang sudah menikah, harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh prinsip-prinsip pernikahan Kristen menurut Alkitab. Enam, Tuhan Allah menegaskan bahwa perceraian hanya bisa oleh kematian – Maleakhi 2:14-16. Dan kamu bertanya: “Oleh karena apa?” Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu. Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel–juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat! (Maleakhi 2:14-16).
PRINSIP PERNIKAHAN KRISTEN YANG DIJELASKAN DALAM BAGIAN INI ADALAH PERNIKAHAN DI DALAM KRISTUS, SEJATINYA DIPISAHKAH OLEH KEMATIAN ATAU TIDAK BOLEH BERCERAI. 


 Alkitab tegas berkata, apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak boleh diceraikan manusia (Mat. 19:5-6; Mrk. 10: 6-9). Jelaslah Tuhan membenci perceraian sebab perceraian bukanlah berdasarkan kehendak-Nya. Sejak di zaman PL, Tuhan sudah menegaskan bahwa Ia membenci perceraian, sebagaimana tertulis dalam nats di atas. Namun karena ketegaran hati bangsa Israel (Mat. 19:7-8), Tuhan pun mengizinkan perceraian melalui Musa dan hukum Taurat juga mengatur undang-undang perceraian. Karena tegar tengkuknya manusia, sehingga Tuhan mengizinkan atau memaklumi perceraian yang sebetulnya dibenci-Nya. Akan tetapi, dalam PB Tuhan Yesus tegas menolak manusia untuk menerapkan praktek perceraian. Termasuk organisasi gereja apapun yang ada, seharusnya tidak menerapkan praktek ini. TUHAN YESUS TEGAS MENGATAKAN, “APA YANG DIPERSATUKAN MANUSIA TIDAK BOLEH DICERAIKAN OLEH MANUSIA.” JADI, JELASLAH TIDAK BOLEH ADA PERCERAIAN DALAM KEKRISTENAN. Meski demikian, manusia yang ada di bumi ini tidak luput dengan dosa dan dikuasai oleh keinginan hawa nafsu. Sehingga tidak menutup kemungkinan, ada orang-orang yang mengaku diri Kristen atau orang percaya, namun sesungguhnya mereka masih hidup di bawah kuasa dosa. Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang tidak menghargai pernikahan atau prinsip pernikahan Kristen menurut ALkitab. Sebab Alkitab PB mengizinkan perceraian apabila karena perzinahan, di mana suami atau istrinya berzinah dan terus menerus berbuat zinah, serta tidak lagi mau hidup bersama. Juga apabila sang suami atau istri yang tidak takut akan Tuhan menggugat cerai dan pernikahannya tidak bisa lagi dipertahankan. Atau pasangan hidupnya kabur dan meninggalkan dia. Akan tetapi gugatan perceraian sebaiknya jangan diajukan oleh pihak yang hidup takut akan Tuhan, kecuali ia digugat cerai. Juga, sebaiknya bercerai hanya pisah ranjang saja, jangan secara hukum, sebab akan ada banyak hal yang dikorbankan, termasuk anak dan hubungan keluarga dari kedua belah pihak. NAMUN BILA HARUS BERCERAI, DAN SELAMA MANTAN SUAMI ATAU ISTRINYA ITU MASIH HIDUP. IA TIDAK BOLEH MENIKAH LAGI!. Bila seseorang terlanjur menikah dengan pasangan yang tidak seiman, selama pasangannya itu tidak ingin bercerai dengannya, maka janganlah ia berpisah dengannya (1 Kor. 7:12-15). Tujuh, Tuhan Allah memerintahkan untuk menjaga kekudusan pernikahan – Ibrani 13:4. Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. (Ibrani 13:4). Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. (Amsal 6:32) Prinsip pernikahan Kristen yang dijelaskan dalam bagian ini adalah menjaga kekudusan sebagai wujud menghargai pernikahan yang telah dipersatukan Tuhan. Perselingkuhan di zaman ini, dianggap biasa dan tidak masalah selama tidak pernah dipergoki. Begitu mudahnya mereka melakukan perzinahan dengan suami atau istri orang lain dan ada juga yang beranggapan selingkuh itu indah. Padahal bila ketahuan hubungan gelap tersebut, tentu akan ada banyak yang dikorbankan, terutama perasaan dan keluarga. Perselingkuhan menurut Alkitab adalah tidak menghormati pernikahan itu sendiri yang telah dipersatukan Tuhan.

Post a Comment for "7 Prinsip Pernikahan Kristen Menurut Alkitab"