Translate

7 Prinsip Pernikahan Kristen Menurut Alkitab

7 prinsip pernikahan Kristen menurut Alkitab ~ Topik pembahasan mengenai prinsip pernikahan Kristen berdasarkan Alkitab, tentunya sangat menarik dan penting untuk dipelajari dan dipraktekkan dalam kehidupan berkeluarga atau berumah tangga bagi orang Kristen. 7 Prinsip Pernikahan Kristen Menurut Alkitab. Alkitab merupakan sumber utama pengajaran tentang pernikahan Kristen. Oleh karena itu, setiap pasangan yang sudah menikah, harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh prinsip-prinsip pernikahan Kristen menurut Alkitab. Satu, Tuhan Allah melegaslkan pernikahan Kristen – Kejadian 1:26-28. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” (Kej. 1:26-28)
PRINSIP PERNIKAHAN KRISTEN YANG PERTAMA IALAH KITA PERLU MENGHARGAI PERNIKAHAN KITA DI DALAM KRISTUS, SEBAB PERNIKAHAN MERUPAKAN SEBUAH LEMBAGA YANG DILEGALKAN TUHAN. Membahas lembaga pernikahan, tidak lepas dari kisah penciptaan Tuhan dalam Kitab Kejadian. Tuhan yang melegalkan pernikahan, merestuinya, dan memproklamirkannya melalui menciptakan Hawa dan menempatkan di sisi Adam sebagai penolongnya. Pernikahan adalah lembaga tertua dan pertama di dunia, di mana dua individu menyatu dan hidup bersama dalam membangun keluarga yang seutuhnya untuk tujuan memuliakan Tuhan dan melahirkan benih atau keturunan ilahi. Manusia sebenarnya sangat istimewa di hadapan Tuhan, sebab diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Tidak hanya sampai di situ saja, keistimewaan lainnya, manusia diberikan mandat dan kuasa untuk mengelola bumi. Ini adalah kepercayaan yang besar dari Tuhan untuk manusia. Tugas dan tanggung jawab ini, tentunya tidak bisa dipikul sendiri oleh Adam, karena itu Tuhan memberikan penolong sepadan kepadanya. TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kej. 2:18). Kedua pasangan pertama di bumi ini, kemudian dipersatukan dalam pernikahan kudus dan Tuhan memberkati mereka. Berkat Tuhan atas mereka juga adalah melahirkan benih-benih ilahi atau keturunan anak Allah dan mengelola bumi (Kej. 1: 28). Sayangnya manusia pertama tidak bisa seutuhnya menaati perintah Tuhan dan akhirnya jatuh ke dalam dosa. Akibatnya, keturunan manusia tidak lagi melahirkan benih ilahi atau anak-anak Allah, melainkan dalam keadaan berdosa dan hilang kemuliaan Allah. DOSALAH YANG JUGA MEMBUAT MANUSIA HINGGA DETIK INI, BANYAK YANG TIDAK MENGHARGAI PERNIKAHAN YANG TELAH DILEGALKAN TUHAN. Dengan mengetahui bahwa pernikahan adalah lembaga yang dilegalkan Tuhan, maka sudah seharusnya kita sebagai orang Kristen, menghargai pernikahan itu sendiri dan melahirkan keturunan-keturunan yang takut akan Tuhan. Akan tetapi, berbeda dengan PL dimana dianggap sesuatu yang cukup memalukan bila tidak mempunyai keturunan laki-laki. Di PB, zaman anugerah ini, orang percaya, tidak lagi mempersoalkan harus memiliki keturunan secara lahiriah atau tidak, melainkan haruslah melahirkan anak-anak rohani. Agar banyak orang menjadi anak Allah dan beroleh keselamatan. Bersambung…!!!

Post a Comment for "7 Prinsip Pernikahan Kristen Menurut Alkitab"