Translate

Ciri Ajaran Sesat Dalam Kekristenan 4

G. Mengkultuskan Pimpinan
Kita tidak dapat menyangkali bahwa kecenderungan “ajaran sesat” atau “bidat” adalah memberi perhatian khusus kepada pemimpin atau lebih jelasnya terjadinya pengkultusan terhadap individu. Rasul Paulus telah mengingatkan dengan kewaspadaan terhadap “pelayanan yang membesarkan diri sendiri” (Kol.2: 18b). Dalam fakta sejarah bidat pengkultusan itu tampak dalam hal:

Tokoh-tokoh yang dikultuskan dalam “bidat” yang dianggap sebagai nabi atau messias, dan biasanya ucapan dan perilakunya diikuti oleh para pengikutnya dengan fanatik tanpa reserve menggantikan peran Yesus Kristus. Misalnya, Saksi Yehuwa mengkultuskan Charles Tase Russel.

Setelah Russel meninggal (1916) ia digantikan oleh Joseph Franklin Rutherford, dan pada tahun 1942 digantikan oleh Nathan Homer Knorr, menyusul tahun 1977 oleh Frederick W. Franz. Setelah kematian Franz (1992) Milton G. Henzel. Tokoh-tokoh pemimpin ini dianggap sebagai nabi.

Biasanya aliran kultus memiliki ‘Kitab’ suci ucapan dan tulisan para tokohnyayang dianggap lebih berotoritas daripada Alkitab Kristen (Saksi Yehuwa memiliki ‘Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru’).


Komunitas SY  memiliki sikap eksklusif, bahwa merekalah umat pilihan yang benar dan semua agama terutama Kristen adalah sesat. Saksi Yehuwa menangangap dirinya yang masuk kerajaan Theokratis.

H. Mengajarkan Akhir Zaman
Saksi Yehovah. Ajaran SY tentang akhir zaman adalah Tentang hari kiamat, mereka mengira bahwa kedatangan Yesus yang ke-2 kalinya dapat diketahui dengan cara menghitung. Sebab itu mereka meramal bahwa dunia akan kiamat pada tahun 1874, tetapi hal itu tidak terjadi. Kemudian mereka meralatnya menjadi tahun 1914, 1918, 1920, 1925, 1972 dan terakhir 1999, dan seterusnya. Pada beberapa “bidat” memiliki semangat pemahaman akan akhir zaman yang luar biasa. Selain Saksi Yehuwa sekalipun jelas ramalan-ramalan para tokohnya selalu terbukti keliru, fanatisme itu tetap eksis.

Montanisme. Gerakan Montanisme muncul sekitar tahun 170an ketika Montanus dan dua orang perempuan, yakni Priskilla dan Maximilla, mulai bernubuat di Frigia.Pokok ajaran yang ditekankannya adalah bahwa dunia akan segera kiamat. Dalam upaya menyongsong hari kiamat itu, maka pengikutnya harus hidup sederhana, tidak diijinkan untuk menikah, melakukan ibadah puasa lebih lama, dan tidak boleh menghindari mati syahid. Itulah sebabnya banyak pengikut  Montanus yang dengan rela menyerahkan dirinya untuk mati syahid. Akhir hidup Montanus  meninggal dengan cara gantung diri pada tahun 195.
Masih banyak bidat yang memfokuskan diri terhadap ajaran “akhir zaman” yang pada akhirnya mengalami hidup yang tragis. Misalnya David Koresy yang melakukan bunuh diri massal dengan pengikutnya dalam upaya menanti kedatangan Tuhan. Sama halnya dengan Mangapin Sibuea dan pengikutnya di 2003 yang harus dibubarkan secara paksa oleh aparat keamanan. 

Baca juga: Ciri Ajaran Sesat Dalam Kekristenan Part 1.