Translate

Ciri Ajaran Sesat Dalam Kekristenan 1

Ajaran sesat adalah suatu ajaran atau pengajaran yang menyimpang dari kebenaran Alkitab sehingga menyebabkan banyak orang tersesat oleh ajaran sesat tersebut. Yang dimaksud dengan ajaran menurut etimologi, anda bisa membacanya di sini.

Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: "Apa ciri ajaran dalam kekristenan?" Berikut beberapa ciri ajaran sesat dalam kekristenan.

A.  Menghadirkan Kebenaran Baru Atau Wahyu Baru
Salah satu karakteristik dari “bidat atau ajaran sesat” adalah adanya keyakinan terhadap datangnya wahyu baru, pencerahan baru yang dianggap lebih sempurnan dari yang sudah ada sebelumnya.

Mormon
Dalam ajaran Mormon sangat meyakini adanya wahyu pada zaman modern. Anggapan dasar yang mereka bangun adalah ”apabila Allah berbicara pada jaman dulu, maka Allah juga dapat menyatakan wahyuNya pada masa kini”. Itulah mengapa para penganut Mormon mempercayai ada empat sumber firman yang diinspirasikan Allah dan bukan hanya satu: Alkitab, Kitab Mormon, Doktrin dan Perjanjian, dan Mutiara yang Berharga—‘klarifikasi’ doktrin dan pengajaran-pengajaran yang telah hilang dari Alkitab. Namun, Kitab Mormon dianggap sebagai kitab yang tidak bisa salah dan memiliki otoritas tertinggi. Sejak usia 18 tahun  Joseph Smith sering mendapat penglihatan. Dikunjungi Moroni putra nabi Mormon dan diperintahkan untuk mencari Urim dan Tumim, yaitu lempengan baju Efod dan lempengan ini menjadi kitab Mormon.


Charles Tase Russel (1852-1916) yang semula adalah anggota gereja Presbyterian kemudian terpengaruh Adventisme soal ajaran Akhir Zaman dan ajaran Christadelphian yang berbeda dengan ajaran Kristen yang umum. Pada tahun 1870 merasa memperoleh wahyu untuk menyingkapkan rahasia-rahasia Alkitab dan pada tahun 1872 membentuk kelompok pemahaman Alkitab.

Gerakan Zaman Baru (GZB) 
Ajaran gerakan zaman baru memberi penekanan terhadap wahyu baru bahwa melalui pengetahuan eksoterik (gnosis) maha penting bagi upaya manusia menyelamatkan dirinya sendiri. Dengan pengetahuan itu, transformasi kesadaran merupakan bagian dari upaya manusia menyelamatkan dirinya. Ia percaya pada Allah sang Bapa (yakni sang pencipta) dan Allah sang ibu (yakni sang bumi).

B.  Menghadirkan Penafsiran  Baru
Beberapa bidat atau ajaran sesat juga menggunakan prinsip hermeneutis. Namun penggunaan hermeneutis yang cenderung menekankan hanya pada pendekatan tertentu saja.

Children of God (COG). 
Dalam penafsiran COG menempatkan “dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama” (Kisah Para Rasul 2:44) bukan saja sekedar dalam pengertian harta benda melainkan juga dalam pengertian tubuh.  Artinya menerapkan pendekatan hurufiah secara berlebihan. Dengan pandangan seperti itu, David juga menerapkan konsep pernikahan poligami dengan menikahi sekretarisnya, Maria dan beberapa wanita lainnya. Lebih lagi, ajaran COG juga menerapkan sharing di mana para anggota komunitas ini bebas melakukan hubungan seksual dengan sesama anggota, sekalipun hubungan pernikahan tetap diakui. Dalam perkebangan kemudian David, yang  dikenal sebagai ‘Moses David’ atau ‘Father David’ dan mengaku sebagai Musa pada akhir zaman yang diutus untuk mengingatkan umatnya ke jalan yang benar.

Saksi Yehovah (SY). 
Ajaran saksi Yehovah menekankan berbagai pendekatan hermeneutis tentang berbagai larangan dan pantangan antara lain dilarang berjudi, merokok dan mabuk-mabukan. Mereka juga dilarang merayakan hari-hari raya tradisional dan populer, termasuk Natal dan Paskah. Mereka juga dilarang memberi hormat pada bendera dan memasuki dinas militer.  Mereka juga tidak ikut dalam pemilihan umum dan tidak diperkenankan menjadi pegawai negeri. Ajaran tentang “organisasi Theokratis” (Society of God). Dalam golongan 144.000 angota-anggota inti ini termaksud juga beberapa tokoh Alkitab, tokoh-tokoh sejarah, dan pemimpin Gerakan Saksi Jehova yang ada sekarang. Argumen ini didasarkan atas pengutipan ayat didalam Wahyu 14 : 3. Disamping 144.000 anggota inti tadi ada juga suatu golongan lain yang disebut sebagai “rakyat jelata” atau “orang-orang Jonadab”, yakni yang akan mewarisi Firdaus yang akan datang di atas bumi.


Gerakan Zaman Baru (GZB) 
Ajaran gerakan zaman baru memiliki pokok-pokok ajaran yang antara lain adalah Yesus mengajarkan bahwa “segala sesuatu adalah satu, segala sesuatu adalah Allah dan manusia adalah Allah”. Gerakan ini menganggap adanya kesatuan agama-agama dunia dengan demikian mereka mencampuradukkan pengetahuan, filsafat Timur dengan berbagai aliran kepercayaan dan agama.