Fokus Hidup Kristen Yang Sesungguhnya
Fokus
hidup Kristen yang sesungguhnya ~ Landasan firman Tuhan
untuk tema fokus hidup Kristen yang sesungguhnya diambil dari kitab Amsal
15:13-17. Tujuan dari tema fokus hidup Kristen yang sesungguhnya adalah: 1)
supaya setiap orang percaya mengerti bahwa hidup yang tidak terfokus akan
sangat merugikan. 2) supaya setiap orang percaya menyadari pentingnya hidup
yang memiliki fokus. 3) supaya setiap orang percaya mengetahui ajaran firman
Tuhan tentang fokus hidup Kristen yang sesungguhnya.
Kunci hidup itu ternyata ada
pada HATI dan bukan HARTA karena itu jangan salah menempatkan fokus dan lokus
hidup kita. Penulis Amsal, menyatakan hal tersebut secara apik dalam
perbandingan yang sangat cantik antara harta dan hati: “Hati yang gembira
membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat”.
“Hati orang berpengertian
mencari pengetahuan, tetapi mulut orang bebal sibuk dengan kebodohan. Hari
orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu
berpesta. Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada
banyak harta dengan disertai kecemasan. Lebih baik sepiring sayur dengan kasih
daripada lembu tambun dengan kebencian” (Amsal 15:13-17).
Pembaca yang dikasihi oleh
Tuhan Yesus, kutipan-kutipan firman Tuhan di atas merupakan sebuah motivasi
bagi setiap kita. Nasehat-nasehat di atas tampaknya sederhana, tetapi sulit
untuk dilakukan. Memang sesekali itu melintas diingatkan kita, tetapi arus besar
pengejaran harta membuat orang harus “logis” mengkalkulasikan semua
tindakannya.
Contoh: ketika ada mahasiswa
fresh graduate dari UI merasa (dengan percaya dirinya lalu sedikit jumawa)
bahwa ia layak mendapat gaji di atas 8 jt (karena lulusan UI), maka banyak
orang “marah” dan melecehkannya. Lalu dengan dalil pembanding moral anak yang
baru lulus tersebut di bully rame-rame. Padahal kalau kita mau jujur, hampir semua
orang juga ingin gaji besar dan punya rasa percaya dirinya sendiri-sendiri
ketika ditanya apa alasannya ia meminta gaji besar.
Jadi, pada kenyataannya,
bukankah sukses hidup itu tetap diukurkan pendapatan dan pengelolaan HARTA dan
bukan HATI? Bukankah dalam kenyataan kehidupan (termasuk bergereja), orang kaya
dan pejabat yang berkuasa sering lebih dihargai ketimbang umat biasa yang tak punya
apa-apa (walaupun ia sangat baik, rajin berdoa dan siap melayani apa saja). Lalu
bagaimana dengan nasehat Amsal tadi? Lalu bagaimana dengan statemen bahwa “kunci
hidup itu ternyata ada pada HATI dan bukan HARTA”.
Saudara, mari kita kembali
ke nasihat lama. Coba renungkan kata-kata di bawah ini (dan sandingkan dengan
Amsal 15). Boleh hari ini (direnungkan) untuk siap berjaga atau nanti saat
engkau telah kehilangan semuanya (waktu, cinta dan kedamaian) dan baru temukan
kebenarannya, dengan sesal tiada tara.
Uang dapat membeli Jam, tapi
bukan WAKTU. Uang dapat membeli buku, tapi bukan ILMU. Uang dapat membeli
makanan, tapi bukan CITA RASA. Uang dapat membeli House, tetapi bukan HOME. Uang
dapat membeli darah, tapi bukan NYAWA. Uang dapat membeli obat, tapi bukan
KESEHATAN. Uang dapat membeli kemewahan, tapi bukan KEDAMAIAN. Uang dapat
membeli hiburan, tapi bukan KEBAHAGIAAN. Uang dapat membeli jabatan, tapi bukan
KEHORMATAN. Uang dapat membeli kenikmatan, tapi bukan CINTA. Uang dapat membeli
baju agama, tapi bukan KESELAMATAN.
Tetapi semua yang berhuruf
KAPITAL tersebut di atas (yang akan menjadi modal KAPITAL hidup kita baik di
bumi maupun di surga nanti) bersumber dari HATI. Sebab hati yang gembira
membuat muka berseri-seri, hati orang berpengertian mencari pengetahuan, hati
yang takut akan TUHAN mendatangkan ketenangan, hati yang percaya menjadi
landasan yang kokoh bagi rumah bahagia dan hati yang welas asih..menjadi rumah
TUHAN yang mendatangkan keselamatan.
Post a Comment for "Fokus Hidup Kristen Yang Sesungguhnya"
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar Anda