Translate

Merindukan Allah Dalam Totalitas Hidup Kita 2


Merindukan Allah dalam totalitas hidup kita ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Mazmur 41:1. Saya kutip ayat tersebut sebagai berikut: “Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah”.

Rasa rindu bisa melanda setiap pasangan itu terjadi pada saat salah satu dari pasangan itu pergi jauh dalam waktu yang lama. Entah suami atau istri yang pergi tugas ke luar kota dalam waktu yang sedikit agak lama. Artinya ialah terjadi kerenggangan hubungan antara suami dan istri sehingga menimbulkan rasa rindu.

Apapun keadaan dan masalah Anda, ketahuilah bahwa Anda tidak sendiri dalam menghadapi perubahan yang terjadi dalam hidup Anda. Yang Anda perlukan adalah hadirat Tuhan untuk menuntun Anda melewati setiap masa tersebut dengan berkemenangan. Jika diantara kita mencoba mencari solusi singkat untuk membantu kita melewati hari demi hari hidup kita, maka Anda harus rela untuk berkorban.

Kita semua tahu dan merasakan bahwa pengalihan perhatian yang ada saat ini melebihi kemampuan kita untuk menanggulanginya dibandingkan dengan kondisi katakanlah sepuluh tahun yang lalu. Namun, perlu kita ingat bahwa kita harus memutuskan untuk membuat sebuah keputusan dan menyediakan ruang dan waktu untuk Tuhan dalam keseharian kita.

Jika saat ini kita tidak merasa lapar dan haus akan Tuhan, mungkin ini saatnya bagi Anda dan saya untuk berhenti sejenak dan bertanya, “hal apakah yang telah menggantikan rasa lapar dan hausku akan Engkau, Tuhan?


Seperti perempuan Samaria yang ada di sumur dalam kisah di Yohanes 4, kita seringkali berusaha untuk minum dari sumur yang tidak dapat memuaskan dahaga kita yang sesungguhnya dan kita perlu kembali kepada Dia yang memberikan kita air hidup yang dapat melepaskan dahaga jiwa kita dan minum sepuasnya dari sumber itu.

“Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,  tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” (Yohanes 4:13-14)
Tuhan Yesus adalah sumber hidup kita. Di masa mendatang, memiliki rumah yang sempurna tidak lagi menjadi sesuatu yang penting lagi. Serial film terbaru yang ada di Netflix atau yang sedang tayang di bioskop-bioskop akan ketinggalan jaman, ribuan “likes” yang Anda dapat di sosial media akan memudar dan waktu yang Anda habiskan di depan komputer maupun HP adalah sesuatu yang sia-sia.

Anda dan saya adalah penjaga gerbang dari kehidupan kita masing-masing. Berhati-hatilah dengan apa yang kita ijinkan untuk memasuki dunia kita. Ketika kita membuang semua hal yang mengalihkan perhatian kita dari Tuhan dan menyedian ruang dan waktu untukNya, kita akan merasakan rasa lapar dan haus akan Tuhan sebagaimana yang Ia rindukan. Kita akan dibawa ke tempat rahasia di dalam hadiratNya dimana kita dapat menemukan apa yang selama ini kita butuhkan dan rindukan. Siapkah Anda untuk hal ini?

“Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.” (Mazmur 63:2-5)