Ketika Hendak Dijadikan Orang Nomor Satu
Ketika
hendak dijadikan orang nomor satu ~ Landasan firman Tuhan
untuk tema tersebut diambil dari tulisan rasul Yohanes. Rasul Yohanes dalam
pimpinan Roh Kudus terkait dengan tema ketika hendak dijadikan orang nomor
satu, menulis: “Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak
membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke
gunung, seorang diri” – Yohanes 6:15.
Setiap orang ingin menjadi
yang terkemuka, orang nomor satu di negerinya. Negara Indonesia memiliki orang
nomor satu yaitu presiden Jokowi. Mengapa orang ingin menjadi orang nomor satu?
Karena ada banyak manfaat dan keuntungan yang akan diperoleh ketika menjadi
orang nomor satu.
Sebagian besar orang sangat
menyukai ketenaran, popularitas, pujian, penghargaan dan penghormatan dari
sesamanya. Saking hausnya akan hal-hal tersebut mereka rela menempuh segala
cara demi mewujudkan apa yang diinginkan.
Demi beroleh ketenaran atau
popularitas ada yang pergi ke dukun atau paranormal, minta diberi 'susuk' atau
penglaris, ada yang tega menikung atau menghancurkan teman/sahabat sendiri, ada
pula yang rela mengorbankan harga dirinya.
Kita tidak menyadari bahwa
ketenaran atau popularitas meski sangat menggiurkan namun sekaligus juga dapat
menghancurkan. Alkitab mencatat betapa populernya Kristus pada masa itu karena
Ia melakukan perkara-perkara heran dan ajaib.
Salah satunya seperti yang
dikisahkan ini, yaitu hanya dengan lima roti jelai dan dua ikan Ia sanggup
memberi makan lima ribu orang laki-laki, tidak termasuk perempuan dan
anak-anak, dan bahkan masih tersisa dua belas bakul penuh.
Luar biasa! Tidaklah
mengherankan bila banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia dan
mengelu-elukan-Nya. “Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah
diadakan-Nya, mereka berkata: “Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang
ke dalam dunia” – Yohanes 6:14.
Begitu melihat orang-orang
sangat berambisi untuk menjadikan Dia sebagai Raja dan menyanjung-Nya, Kristus
justru lebih memilih untuk menyingkir ke gunung, mengundurkan diri dari
kerumunan orang dan pergi ke tempat-tempat yang sunyi untuk membangun
persekutuan dengan Bapa.
Bagi Kristus, melakukan
kehendak Bapa dan menggenapi rencana-Nya adalah prioritas utama. Segala
ketenaran atau popularitas tak dengan serta merta membuat Kristus melupakan
tujuan utama-Nya datang ke dunia.
Jelas sekali apa yang
Kristus perbuat sangat bertolak belakang dengan manusia pada umumnya yang ingin
dipuji, dihormati, dielu-elukan, disanjung dan dikedepankan. Kristus yang lebih
memilih mengundurkan diri dari pusat perhatian orang dan tetap fokus
mengerjakan panggilan-Nya.
Prioritas hidup Kristus
adalah bersekutu dengan Bapa, melakukan kehendak-Nya, dan melayani jiwa-jiwa,
bukan demi mencari pujian dari manusia! Jadi, ketika hendak dipromosikan jangan
jumawa. Ketenaran dan ingin populer terlepas dari motivasi untuk memuliakan
Tuhan pasti berakhir dengan sia-sia.
Renungkan dan jadilah pelaku
firman Tuhan.