Berkomitmen Untuk Melakukan Yang Benar
Berkomitmen
untuk melakukan yang benar ~ Landasan firman Tuhan untuk tema
tersebut diambil dari kitab 2 Raja-Raja. Penulis kitab 2 Raja-Raja dalam
pimpinan Roh Kudus terkait dengan melakukan yang benar, menulis: “Ia melakukan
apa yang benar di mata Tuhan dan hidup sama seperti Daud, bapa leluhurnya, dan
tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri” – 2 Raja-raja 22:2.
Melakukan
apa yang benar merupakan bagian penting dari cara hidup Kristen.
Itu
sebabnya muncul gagasan resolusi mental yang dipopulerkan Presiden Jokowi.
Revolusi
Mental sebuah jargon yang diterapkannya sejak menjadi pemimpin bangsa.
Revolusi
Mental adalah suatu perubahan karakter bangsa kembali pada identitas aslinya,
suatu perubahan yang cukup mendasar di dalam setiap bidang kehidupan rakyat
Indonesia.
Raja
Yosia melakukan hal yang lebih dalam lagi, yaitu Revolusi Rohani yang ditandai
dengan melakukan yang benar. Yosia hidup di zaman bobrok. Hati bangsanya jauh
dari Tuhan. Mereka melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.
Semuanya itu adalah warisan
dari kakek Yosia, yaitu Manasye, yang benar-benar memberontak kepada Tuhan,
sampai dikatakan Tuhan sakit hati melihat kelakuannya.
Dan
perbuatan itu masih dilanjutkan oleh ayah Yosia, yaitu Amon. Kalau sampai dua
generasi hidupnya rusak, ini berarti sudah mendarah daging. Sudah menjadi suatu
kebiasaan yang sulit diubah.
Di saat itulah, Yosia
dihadirkan Tuhan untuk mengadakan sebuah perubahan.
Ia
melakukan apa yang Tuhan kehendaki, seperti yang tercatat di dalam Taurat.
Yosia melakukan perubahan bukan setengah-setengah, tetapi benar-benar sampai
pada akar-akarnya (2Raj. 23:4-24).
Perubahan
pertama dimulai dari dirinya sendiri, firman Tuhan mencatat Yosia menyesal dan
merendahkan diri di hadapan Tuhan (2Raj. 22:19). Dia menyadari dosa dirinya dan
bangsanya di hadapan Tuhan, serta menyesalinya.
Selanjutnya, Yosia melakukan
perubahan hidup rakyatnya menjadi sesuai dengan firman Tuhan. Semua praktik
keagamaan yang bertentangan dengan Tuhan, dibabat habis oleh Yosia.
Berdasar petunjuk Taurat, ia
tahu apa yang Tuhan suka dan apa yang Tuhan tidak suka. Yosia menuruti
perintah-perintah Tuhan itu dengan segenap hati dan segenap jiwa sehingga
seluruh rakyat turut mengikutinya. Yosia melakukan perubahan karena ia sungguh
terbuka akan firman Tuhan dan taat melakukannya.
Pertobatan itu harus
diwujudkan di dalam setiap sisi kehidupan yang kita jalani. Jangan memberikan
celah sedikit pun untuk berkompromi dengan dosa.
Perubahan
itu tidak selalu mengenakkan. Di saat harus membuang hal-hal yang kita senangi
tapi Tuhan tidak senangi, pasti memerlukan sebuah komitmen yang tidak
setengah-setengah.
Ayo
semangat mewujudkan Revolusi Rohani dengan melakukan apa yang benar di mata
Tuhan. Supaya kita kedapatan setia sampai akhir dan memperoleh mahkota
kehidupan yang kekal (Yak. 1:12).
REVOLUSI ROHANI DIAWALI
DENGAN PERTOBATAN DARI DOSA, MENJALAR PADA PERUBAHAN CARA HIDUP YANG SESUAI
FIRMAN TUHAN. Melakukan apa yang benar dimulai dari diri kita. Ketika kita
bertekad untuk melakukan yang benar, maka hal itu akan menjalar kepada orang
lain.
Renungkan
dan jadilah pelaku firman Tuhan.