Keluarga Yang Mengalami Transformasi
Keluarga yang mengalami transformasi ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari surat rasul Paulus kepada jemaat Tuhan yang ada di kota Korintus,
yaitu 1 Korintus 11:3-12. Dalam 1 Korintus 11:3, rasul Paulus dalam pimpinan
Roh Kudus terkait dengan keluarga yang mengalami transformasi, menulis
demikian: “Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari
tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan
Kepala dari Kristus ialah Allah”.
Hadirnya keluarga di dunia ini merupakan desain, ide, rencana dan kehendak Tuhan. Ditandai dengan hadirnya keluarga pertama yaitu keluarga Adam dan Hawa di taman Eden. Namun, keluarga pertama gagal untuk taat kepada Allah dan perintah-Nya. Dampaknya sampai saat ini keluarga selalu mengalami kesulitan dalam menjalankan peran dan fungsinya di dunia ini.
Hadirnya keluarga di dunia ini merupakan desain, ide, rencana dan kehendak Tuhan. Ditandai dengan hadirnya keluarga pertama yaitu keluarga Adam dan Hawa di taman Eden. Namun, keluarga pertama gagal untuk taat kepada Allah dan perintah-Nya. Dampaknya sampai saat ini keluarga selalu mengalami kesulitan dalam menjalankan peran dan fungsinya di dunia ini.
Itu sebabnya, setiap keluarga harus secara sadar dan terencana untuk
membuka diri terhadap semua bentuk proses Tuhan demi kebaikan keluarga itu
sendiri. Transformasi merupakan kata kunci penting untuk keluarga guna
mengalami kasih dan kebaikan Tuhan.
Kehidupan rumah tangga seorang pengusaha dengan istrinya hampir bisa
dikatakan tidak pernah sepi. Selalu diwarnai dengan pertengkaran. Istrinya
merasa ia tidak pernah mau mengalah; ia sendiri merasa istrinya tidak pernah
menghargainya sebagai kepala rumah tangga. Mereka sudah mendatangi banyak
konsultan pernikahan, tetapi rumah tangga mereka malah bertambah hancur.
Suatu ketika, seorang teman mengajak pengusaha tersebut mengikuti
persekutuan bagi para pengusaha. Selama ini, kekristenan hanyalah sebuah
formalitas baginya, tetapi ia merasa segan untuk menolak. Topik bahasan
persekutuan hari itu ternyata tentang kepala dalam rumah tangga.
Melalui yang ia dengarkan, Tuhan menjamahnya dengan luar biasa. Hatinya
dilembutkan dan pikirannya diubahkan. Ia menyadari bahwa selama ini ia terlalu
menempatkan dirinya di atas istrinya, sehingga ia menuntut terlampau banyak.
Padahal, seharusnya Tuhanlah yang menempati posisi teratas dalam
keluarganya.
Setelah itu, ia mulai mempraktikkan kehidupan yang baru. Ia menyerahkan segala otoritas atas keluarganya kepada Tuhan. Segala permasalahan keluarga dibawanya ke dalam doa dan ia melakukan apa yang Tuhan ingin ia lakukan bagi keluarganya. Ia pun memperlakukan istrinya dengan penuh kasih.
Setelah itu, ia mulai mempraktikkan kehidupan yang baru. Ia menyerahkan segala otoritas atas keluarganya kepada Tuhan. Segala permasalahan keluarga dibawanya ke dalam doa dan ia melakukan apa yang Tuhan ingin ia lakukan bagi keluarganya. Ia pun memperlakukan istrinya dengan penuh kasih.
Perlahan, ketegangan rumah tangga mereka mengendur dan bahkan menghilang
sama sekali. Bahkan tiap malam mereka mendirikan mezbah keluarga; membaca
Alkitab, berdoa, dan memuji Tuhan.
Sebagai orang percaya, hendaknya kita menyadari bahwa kita memiliki kepala di atas kepala keluarga, yaitu Tuhan sendiri. Artinya suami memimpin bukan atas kehendaknya sendiri, tetapi atas dasar kehendak Tuhan. Seperti kapal tanpa nakhoda, rumah tangga tanpa campur tangan Kristus merupakan rumah tangga yang mudah dihancurkan oleh badai dan gelombang kehidupan.
Sebagai orang percaya, hendaknya kita menyadari bahwa kita memiliki kepala di atas kepala keluarga, yaitu Tuhan sendiri. Artinya suami memimpin bukan atas kehendaknya sendiri, tetapi atas dasar kehendak Tuhan. Seperti kapal tanpa nakhoda, rumah tangga tanpa campur tangan Kristus merupakan rumah tangga yang mudah dihancurkan oleh badai dan gelombang kehidupan.
Kehidupan rumah tangga yang tidak dibawa kepada Kristus akan berjalan
tanpa arah dan tujuan. Kita akan hidup semaunya, hubungan dengan anggota
keluarga berantakan, tidak ada damai sejahtera dan setiap orang mencari
jalannya sendiri-sendiri. Mari kita jadikan Yesus sebagai Tuhan dalam keluarga.
Tuhan Yesus memberkati.
RENUNGAN
RENUNGAN
Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, RAHASIA TRANSFORMASI
KELUARGA adalah menjadikan YESUS SEBAGAI TUHAN DALAM KELUARGA; Dialah kepala
keluarga kita yang sesungguhnya
APLIKASI
1. Siapakah yang selama ini berperan menjadi kepala dalam keluarga Anda?
2. Mengapa kita perlu menempatkan Yesus sebagai Tuhan dan kepala dalam keluarga?
3. Bagaimana Anda dapat menempatkan Yesus sebagai kepala keluarga?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa dalam Nama Yesus, ajar kami untuk senantiasa menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan kepala dalam keluarga kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin”
APLIKASI
1. Siapakah yang selama ini berperan menjadi kepala dalam keluarga Anda?
2. Mengapa kita perlu menempatkan Yesus sebagai Tuhan dan kepala dalam keluarga?
3. Bagaimana Anda dapat menempatkan Yesus sebagai kepala keluarga?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa dalam Nama Yesus, ajar kami untuk senantiasa menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan kepala dalam keluarga kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin”