Makna Miskin Di Hadapan Allah
Makna miskin di
hadapan Allah ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari Injil Matius
6:24-34. Dalam Matius 6:33, penulis Injil Matius dalam pimpinan Roh Kudus
terkait dengan makna miskin di hadapan Allah, menulis demikian: “Tetapi carilah
dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan
kepadamu”.
Allah tidak menentang kekayaan. Benar, Yesus memang mengatakan, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Mat. 5:3). Namun, hal itu tidak berarti kita perlu hidup miskin dahulu sebelum berkenan di hadapan Allah.
Allah tidak menentang kekayaan. Benar, Yesus memang mengatakan, “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Mat. 5:3). Namun, hal itu tidak berarti kita perlu hidup miskin dahulu sebelum berkenan di hadapan Allah.
Dalam Alkitab terjemahan lain, ungkapan “miskin
di hadapan Allah” ini ditafsirkan sebagai “rendah hati” (FAYH), “merasa tidak
berdaya dan hanya bergantung pada Tuhan saja” (BIS), dan “tahu bahwa mereka
mempunyai kebutuhan rohani” (WBTC). Dengan kata lain, ayat ini tidak berbicara
tentang kondisi fisik, tetapi sikap hati.
Mengenai sikap hati ini, kita patut mencontoh Daud. Sebagai raja Israel, Allah melimpahinya dengan berkat kekayaan dan kekuasaan. Namun, Daud tidak pernah meletakkan hati dan kebahagiaannya pada semua itu.
Mengenai sikap hati ini, kita patut mencontoh Daud. Sebagai raja Israel, Allah melimpahinya dengan berkat kekayaan dan kekuasaan. Namun, Daud tidak pernah meletakkan hati dan kebahagiaannya pada semua itu.
Bahkan, ketika ia hampir kehilangan segalanya–harta,
kedudukan, dan keluarga besar–yang ia miliki, hatinya tetap melekat kepada
Tuhan dan bibirnya menyanyikan mazmur. Ia sepenuhnya menyadari, semua yang ia
peroleh hanyalah anugerah Tuhan semata.
Tidak heran jika pada akhirnya Allah selalu
memulihkan keadaan Daud, bahkan mengembalikannya berlipat-lipat. Bukan hanya
itu, Tuhan pun mengokohkan kerajaannya sampai selama-lamanya melalui Tuhan
Yesus yang lahir dari garis keturunannya.
Seperti Daud, beranikah kita menjadi “miskin di hadapan Allah”? Apakah kita siap dan rela, sepenuh hati kita, jika Tuhan meminta kita menyerahkan talenta dan harta kita untuk kepentingan kerajaan-Nya? Mungkin akan ada berbagai kekuatiran yang timbul dalam hati kita. Namun, percayalah pada janji yang difirmankan-Nya. Janganlah kuatir akan penghidupan kita. Bapa di sorga mengetahui setiap kebutuhan kita. Ketika hati kita tertuju pada tujuan-Nya dalam hidup kita, maka Dia bukan hanya akan memelihara kehidupan kita, tetapi Dia juga akan membawa kita menyaksikan segala pekerjaan ajaib yang ingin Dia lakukan melalui hidup kita. Itulah kebahagiaan sejati yang hanya bisa kita temukan di dalam-Nya.
RENUNGAN
Seperti Daud, beranikah kita menjadi “miskin di hadapan Allah”? Apakah kita siap dan rela, sepenuh hati kita, jika Tuhan meminta kita menyerahkan talenta dan harta kita untuk kepentingan kerajaan-Nya? Mungkin akan ada berbagai kekuatiran yang timbul dalam hati kita. Namun, percayalah pada janji yang difirmankan-Nya. Janganlah kuatir akan penghidupan kita. Bapa di sorga mengetahui setiap kebutuhan kita. Ketika hati kita tertuju pada tujuan-Nya dalam hidup kita, maka Dia bukan hanya akan memelihara kehidupan kita, tetapi Dia juga akan membawa kita menyaksikan segala pekerjaan ajaib yang ingin Dia lakukan melalui hidup kita. Itulah kebahagiaan sejati yang hanya bisa kita temukan di dalam-Nya.
RENUNGAN
Pembaca yang dikasihi oleh
Tuhan Yesus Kristus, MISKIN DI HADAPAN ALLAH bukanlah tentang SITUASI JASMANI
kita, tetapi berbicara tentang SIKAP HATI kita di hadapan Tuhan
APLIKASI
1. Apakah yang dimaksud dengan miskin di hadapan Allah?
2. Sudahkah hidup Anda miskin di hadapan-Nya? Mengapa?
3. Apakah komitmen yang dapat Anda ambil untuk dapat hidup miskin di hadapan-Nya?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, sering kali kami hanya fokus terhadap apa yang terlihat oleh mata. Kami lupa bahwa apa yang terpenting bagi-Mu adalah apa yang ada dalam hati kami. Tuntunlah kami, agar kami dapat belajar hidup miskin di hadapan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
APLIKASI
1. Apakah yang dimaksud dengan miskin di hadapan Allah?
2. Sudahkah hidup Anda miskin di hadapan-Nya? Mengapa?
3. Apakah komitmen yang dapat Anda ambil untuk dapat hidup miskin di hadapan-Nya?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, sering kali kami hanya fokus terhadap apa yang terlihat oleh mata. Kami lupa bahwa apa yang terpenting bagi-Mu adalah apa yang ada dalam hati kami. Tuntunlah kami, agar kami dapat belajar hidup miskin di hadapan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”