Translate

Iman Dalam Perspektif Perjanjian Baru

Iman dalam perspektif Perjanjian Baru ~ Iman kepada Yesus Kristus adalah satu-satunya syarat yang diminta Allah untuk keselamatan. Iman bukan saja suatu pengakuan tentang Kristus, tetapi juga suatu tindakan yang terbit dari hati orang percaya yang ingin mengikut Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Ada empat unsur tentang iman dalam perspektif Perjanjian Baru, yaitu:

1. Iman berarti percaya kepadaa Kristus.
Perjanjian Baru menegaskan bahwa iman berarti percaya dengan sungguh-sungguh kepada Kristus yang tersalib dan bangkit sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Hal ini meliputi: 1) percaya dengan sepenuh hati (Roma 6:17; Efesus 6:6; Ibrani 10:22); 2) menyerahkan seluruh kehendak kita dan mengabdikan diri secara mutlak kepada Yesus Kristus sebagaimana Dia dinyatakan dalam Perjanjian Baru.

2. Iman meliputi pertobatan.
Iman meliputi pertobatan, yaitu berbalik dari dosa dengan penyesalan yang mendalam - Kis. 17:30; 2 Kor. 7:10; dan berbalik kepada Allah melalui Kristus. Iman yang menyelamatkan selalu merupakan iman yang membawa pertobatan - Kis. 2:37-38.


3. Iman berarti taat kepada Yesus Kristus.
Iman termasuk ketaatan kepada Yesus Kristus dan firman-Nya sebagai suatu  cara hidup yang diilhamkan oleh iman kita, oleh rasa syukur kita kepada Allah dan oleh karya Roh Kudus yang membaharui - Yoh.3:3-6; 14:15, 21-24; Ibr 5:8-9. Itulah ketaatan yang bersumber dari iman. Oleh karena itu, iman dan ketaatan tidak bisa dipisahkan. Iman yang menyelamatkan tanpa penyerahan diri kepada pengudusan tidaklah sah dan tidak mungkin.

4. Iman berarti melayani Kristus selamanya.
Iman meliputi pengabdian pribadi yang sepenuh hati dan ikatan kepada Yesus Kristus yang terungkap dalam kepercayaan, kasih, rasa syukur dan kesetiaan. Iman dalam pengertian ultima tidak dapat dibedakan secara jelas dengan kasih. Iman menjadi suatu tindakan pribadi dari pengorbanan dan penyerahan diri yang diarahkan kepada Kristus.