Translate

Dokmatika Baptisan Kudus 1

Dokmatika baptisan kudus ~ Baptisan kudus adalah salah satu sakramen di gereja Protestan. Kata ‘sakramen’ berasal dari adat istiadat Romawi, yakni sacramentum, yang berarti: sumpah kesetiaan prajurit yang diucapkan di hadapan panji-panji kaisar; dan uang tanggungan yang harus diletakkan di kuil oleh dua golongan yang sedang berperkara.[1]

Gereja Roma Katolik menentukan 7 macam sakramen. Bagi mereka, angka 7 adalah gabungan antara angka 3 (angka Ilahi) dan 4 (angka manusiawi). Ketujuh sakramen tersebut disejajarkan dengan 7 tahapan jalan hidup manusia menurut kodratnya. Jadi, ketujuh sakramen tersebut memberkati hidup kodrati manusia dari awal sampai akhirnya. Ketujuh sakramen tersebut adalah: baptisan (dikaitkan dengan kelahiran manusia), penguatan iman(dikaitkan dengan pertumbuhan tubuh dari kanak-kanak ke puber), ekaristi/perjamuan kudus (dikaitkan dengan gizi), pengakuan dosa dan peminyakan (dikaitkan dengan penyembuhan), penahbisan imam/imamat, dan perkawinan(dikaitkan dengan penyempurnaan bagi persekutuan).[2]


Namun, Gereja Protestan menganggap hanya ada 2 sakramen, yakni: baptisan dan perjamuan kudus. Perbedaan jumlah ini dikarenakan pengertian tentang hakekat sakramen. Gereja Roma Katolik menganggap sakramen adalah alat untuk mencurahkan karunia adikodrati kepada kehidupan seseorang; sedangkan menurut Gereja Protestan, sakramen dipandang sebagai tanda dan meterai yang ditetapkan Tuhan untuk mensahkan janji-janjiNya di dalam Injil, yakni janji tentang pengampunan dosa dan hidup yang kekal.[3]

Suatu ‘tanda’ tidaklah memiliki arti pada dirinya sendiri, tetapi menunjuk pada sesuatu makna yang lain, di luar dirinya sendiri. Suatu tanda yang kelihatan dipakai Allah untuk membuat manusia lebih memahami janjiNya. Misalnya: pelangi adalah tanda perjanjian Allah kepada Nuh, bahwa Ia tidak akan lagi menghukum manusia di bumi dengan air bah (Kej. 9:11-13). Sunat adalah tanda perjanjian Allah dengan Abraham beserta keturunannya (Kej. 17:9-11). Mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus juga disebut sebagai tanda yang menyatakan kemuliaanNya (Yoh. 2:11,23; 3:2). Sakramen adalah suatu tanda untuk menyatakan makna rohani yang penting, yakni pengorbanan Yesus yang berkhasiat untuk mengampuni dosa dan memberi hidup yang kekal kepada umat-Nya.

[1] Harun Hadiwijono, Iman Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995), 424-25.
[2] Ibid., 426.
[3] Ibid.