Translate

Memahami Doktrin Pengudusan

Memahami doktrin pengudusan ~ Pengudusan merupakan salah satu hal penting di dalam doktrin iman Kristen. Dikatakan demikian, karena: pertama, Allah itu suci sehingga semua yang tidak suci pasti dibenci oleh Allah; kedua, manusia itu berdosa sehingga tidak pantas untuk hidup bersama dengan Allah yang suci. Berdasarkan hal itulah, maka Tuhan Yesus Kristus menjadi manusia supaya melalui-Nya manusia menerima pengudusan. Dengan cara demikianlah manusia bisa hidup bersama dengan Allah.

Memahami istilah Pengudusan
Secara terminologi dan etimologi, istilah pengudusan dalam bahasa Yunani dikenal dengan kata “hagiasmos, separation”. Istilah tersebut tidak ditemukan dalam Perjanjian Lama. Tetapi di dalam Perjanjian Baru istilah tersebut ditemukan paling sedikit ada lima kali, yaitu: 1) 1 Korintus 1:30: Kristus menguduskan kita (Sanctification). 2) 1 Tesalonika 4:3: pengudusan Allah Bapa (Sanctification). 3) 1 Tesalonika 4:4: tekad diri sendiri dalam pengudusan (Sanctification). 4) 1 Tesalonika 2:13: dikuduskan (Chosen you to salvation through sanctification). 5) 1 Petrus 1:2: “Yang dikuduskan” oleh Roh. Kata ini dalam bahasa Yunani mengandung arti perkara atau benda yang dipilih untuk dipakai oleh Tuhan serta perkara atau benda yang dikuduskan. Istilah bagi orang atau benda yang dikuduskan oleh seseorang yang kudus.

Kata hagiazo dalam bahasa aslinya mengandung arti, yaitu: satu, mengakui sebagai yang dikuduskan (to acknowledge as holy) – Matius 6:9; Lukas 11:2; 1 Petrus 3:15; dua, khusus dipakai untuk Allah, dipersembahkan kepada Allah, dipilih untuk disucikan (to separate from things profane and dedicate to God); tiga, menjadi disucikan, purify:  1) benda pengudus – externally (1 Tim. 4:5), 2) dikuduskan oleh penebusan dosa – by expiation (1 Kor. 6:11, Ef. 5:26; Ibr. 2:11, 10:10, 14, 29, 13:12), 3) hati yang suci – internally (Yoh. 17:9, Kis. 20:32, 26:18, Roma 15:16, 1 Kor. 1:2, 7:14, 1 Tes. 5:23, Yudas 1, Why. 22:11.


Sanctification (one): yang disucikan – to be separated, set apart – Yesaya 13:3, di dalam Alkitab bahasa Tionghoa diterjemahkan menjadi: orang-orang yang dipilih. Sanctification one. Alkitab bahasa Inggris diterjemahkan sebagai orang-orang perkasa. Yohanes 17:19 to separate, agar mereka dikuduskan karena kebenaran, menunjukkan orang yang dipilih untuk dikuduskan.

Gadesh – sanctify (self) to. To separate, set apart. Kejadian 2:3 – menentukan sebagai hari kudus. Kejadian 13:2 – dipisahkan untuk dikuduskan. Kata ini dalam Perjanjian Lama dipakai sebanyak 90 kali. Banyak menunjukkan inisiatif, menentukan sendiri, serta menyucikan diri atau dipisahkan agar dipakai oleh Tuhan. Sama dengan hagiazo menunjukkan benda, orang. Menguduskan diri agar dipakai Tuhan, dikuduskan.

Menurut nama Yahweh, yaitu: satu, nama Yahweh adalah nama yang suci, dua, nama Yahweh adalah suatu nama yang diasingkan khusus untuk Allah, tiga, hari Yahweh disebut hari yang suci untuk Yahweh – Kejadian 2:2, empat, tempat Yahweh adalah tempat yang suci, kehadiran Yahweh – Kolose 3:5, lima, kediaman Yahweh adalah tempat kediaman yang kudus – Keluaran 25:28, enam, umat Yahweh adalah umat yang suci – Keluaran 19:5-6, tujuh, upacara untuk Yahweh adalah upacara untuk menyembah Allah disebut upacara kudus yang suci – Keluaran 24:40; Imamat 1:10. Suci atau kudus dalam konsep orang Ibrani adalah suatu kemuliaan, kewibawaan, kekudusan dan keadilan.

Memahami istilah Pengudusan secara Teologis
Benda atau orang yang tidak kudus, karena panggilan yang Mahakudus mengasingkan dirinya untuk berpaling serta melayani Tuhan, dan melulu dipakai Tuhan. Sebab Tuhan Mahakudus, maka di dalam tangan-Nya orang juga harus kudus. Di dalam Perjanjian Lama yang menjadi milik Yahweh semuanya kudus. Seperti hari-hari Tuhan sebagai hari kudus (Kej. 2:2), tanah Tuhan sebagai tanah kudus (Kel. 3:5), tempat tinggal Tuhan sebagai tempat yang kudus (Kel. 25:8), umat Tuhan sebagai bangsa yang kudus (Kel. 19:5-6; 13:2).

Juga segala sesuatu yang termasuk upacara persembahan harus dikuduskan. Seperti orang Lewi, imam, kemah, kewibawaan, keadilan, kebenaran-Nya. Keadilan dalam Perjanjian Baru lebih nyata, yaitu Juruselamat yang kudus dengan kebenaran-Nya mengklasifikasikan milik-Nya sebagai yang kudus, sehingga khusus dipakai oleh Tuhan (Yoh. 17:19), di antaranya juga mengandung arti melayani, itulah sebabnya umat percaya disebut orang-orang kudus (1 Kor. 1:2).


Kekudusan tersebut juga menjadi warisan orang-orang kudus (Kis. 20:28, 1 Kor. 6:11, Ef. 1:18, Kol. 1:12). Kekudusan ini adalah di dalam Kristus (1 Kor. 1:2), melalui darah yang berharga dari korban Kristus (Ibr. 10:10, 14), dan melalui Roh Kudus (Roma 15:16). Artinya, yaitu bahwa umat percaya di dalam Kristus disucikan melalui darah yang berharga serta melalui Roh Kudus, diasingkan menjadi kudus dan dipakai oleh Tuhan, menjadi kudus, dan menyatakan hubungan manusia dengan Tuhan. Karakter umat percaya serta pengudusan (di dalam Kristus melalui kebenaran, darah yang kudus dan Roh Kudus).