Mengenal Ajaran Hyper Grace 3
4. Iman tidak timbul
hanya dari mendengarkan Firman Tuhan.
Mengenai iman timbul dari mendengarkan Firman
Tuhan, Radikal Grace meyakini bahwa: “Iman tidak timbul hanya dari mendengarkan
Firman Tuhan karena Firman Tuhan akan meliputi segala sesuatu dalam Alkitab,
termasuk hukum Taurat Musa. Tidak ada pemberian iman saat anda mendengarkan
Sepuluh Perintah Allah diberitakan. Iman timbul hanya dari mendengarkan Firman
Kristus. Ini tidak berarti bahwa anda seharusnya hanya mendengarkan khotbah
dari bagian-bagian Alkitab anda yang ditulis dengan huruf berwarna merah, yang
menandakan bahwa Yesuslah yang mengucapkannya.
Lagi pula, menuliskan apa yang Yesus ucapkan dalam Alkitab dengan huruf merah hanyalah kebiasaan manusia. Mendengarkan Firman Kristus adalah mendengarkan pemberitaan dan pengajaran yang telah disaring melalui Perjanjian Baru kasih karunia dan karya Yesus yang sempurna (DTR, hlm. 73).”
5. Segala sesuatu harus baik.
Allah itu baik, maka segala sesuatu yang berasal
dari-Nya tidak ada kesan yang tidak baik. “Salah satu ajaran paling jahat yang
pernah saya dengar adalah bahwa Tuhan akan mendidik anak-anak-Nya dengan
menggunakan penyakit, wabah, kecelakaan, dan tragedy (DTR, hlm.60-61)”;
“Marilah kita mulai mengharapkan yang baik dari Tuhan. Tolaklah apa pun yang
bahkan secara halus mengesankan bahwa Tuhan marah kepada Anda, dan akan
mendisiplinkan anda dengan penyakit dan kecelakaan jika anda gagal! (DTR, hlm.67)”.
B. Pembahasan
“Radical Grace” adalah “Hyper Grace.”
Apa yang diajarkan oleh “radical grace” adalah
“hyper grace,”. Dikatakan demikian karena “hiper grace” karena ajaran kasih
karunia yang radikal ini melampaui, melebihi, bahkan bertentangan dengan apa
yang dikatakan dan diajarkan Alkitab. Berikut ini beberapa pengoreksian dari
ketidakbenaran dari apa yang diajarkan oleh “radical grace”.
1. Mencapur tentang keselamatan dan hidup dalam keselamatan.
Secara esensi ada perbedaan antara keselamatan
dan hidup di dalam keselamatan. Di dalam Efesus
2:8 dikatakan: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu
bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah”. Selanjutnya dalam Filipi 2:12: “Hai saudara-saudaraku yang
kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu
dengan takut dan gentar, …”.
Kejatuhan Adam dan Hawa dalam dosa, membuat manusia dengan dirinya sendiri, upayanya sendiri tidak bisa selamat. Artinya secara esensi teologis, manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya dari hukuman Allah atas dosa dan kejahatannya. Hanya oleh anugerah yang diberikan Allah melalui kematian Kristus di kayu salib, maka manusia bisa selamat. Manusia yang berdosa ditebus dan dibenarkan, hal ini biasa disebut proses pembenaran (Justification). Pada saat inilah orang yang ditebus dari dosa itu memiliki status sebagai orang yang dibenarkan atau orang percaya.