Mengenal Ajaran Hyper Grace 4
Mengenal ajaran hyper grace ~ Status ini memang bersifat ditebus dan
dibenarkan dari dosa keturunan, masa lalu, masa sekarang dan akan datang.
Namun, memiliki status sebagai orang yang dibenarkan bukan berarti kehilangan
kebebasan pribadi sebagai manusia yang bertanggung-jawab.
Setelah melalui proses ”justification” orang
percaya pada saat yang sama dan ke depannya, menjalani proses pemurnian atau
pengukudusan (sanctification). Proses ini terjadi di dalam kehidupan orang
percaya atau hidup di dalam keselamatan. Sebagai gambar dan rupa Allah, orang
percaya terus disempurnakan dan dimurnikan semakin lama-semakin memiliki sifat
dan karakter seperti Kristus. Pada proses pengudusan di dalam mengerjakan
keselamatan ini, orang percaya melibatkan tanggungjawabnya sebagai manusia yang
memiliki kehendak bebas.
DI DALAM KESELAMATAN: Di sinilah peran kasih karunia itu berbeda. Kalau di dalam keselamatan kasih karunia diberikan bukan karena perbuatan baik manusia.
DI DALAM KEHIDUPAN KESELAMATAN: orang percaya terus meminta kasih karunia Allah agar tetap hidup sebagai orang percaya. Bukan lagi untuk menebus dosa keturunan, tetapi bagaimana terus hidup dalam kasih karunia keselamatan.
Hidup sebagai umat Allah terjadi proses interaksi, komunikasi, dan persekutuan lewat kehadiran Allah dalam hidup orang percaya yaitu melalui ibadah, mendengarkan Firman Tuhan, dan relasi pribadi dengan Allah melalui doa-doa pribadi. Di dalam hubungan inilah dengan sikap hormat dan takut dalam iman percaya kepada Tuhan, Allah melalui Roh Kudus bekerja dalam kehidupan orang percaya.
Pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya meliputi: Memimpin ke dalam seluruh kebenaran (Yoh.16:13). Membawa ke dalam seluruh kebenaran bukan berarti hanya mengingatkan bahwa orang percaya secara status sudah benar, sehingga secara otomatis tanpa minta ampun sudah benar, tetapi termasuk di dalamnya mengingatkan kalau kita tanpa sadar atau dengan kesadaran telah berbuat dosa. Roh Kudus bekerja di dalam diri orang percaya.
Secara menyeluruh di dalam hubungan Allah dengan orang percaya dalam kehidupan keselamatan sebagai proses pengudusan, karya Roh Kudus dan tanggung jawab orang percaya meliputi antara lain: Penolong yang menyertai (Yohanes 14:16), berdiam di dalam hati orang percaya (Roma 8:9; 1 Korintus 6:19, 2; 12:13), mengingatkan manusia kepada semua yang Yesus pernah katakan dan ajarkan (Yohanes 15:26; 1 Korintus 12:3) dan masih banyak lagi lainnya.
Pada prinsipnya, ketiga Pribadi Tritunggal (Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus) akan bekerja bagaimana orang percaya hidup sesuai dengan kehendak-Nya, termasuk di dalamnya menegur, menasehati, mengajar, bahkan kadangkala mengijinkan masalah terjadi supaya kita percaya dan kembali kepada Allah.