Mengenal Ajaran Hyper Grace 2
b. Orang percaya
tidak perlu mengoreksi diri atas dosanya.
Orang percaya juga tidak perlu mengoreksi diri,
menyadari dosanya, bahkan kalau ada suara hati dan pikiran yang menunjukkan
dosanya, itu dianggap suara dari iblis, karena dosa orang percaya sudah
diampuni. Joseph Prince mengajarkan: “Strategi iblis
adalah membuat Anda merasa tidak layak untuk memasuki hadirat Tuhan.
Ia akan membanjiri Anda dengan pemikiran-pemikiran penghakiman dengan menuduh Anda tidak layak karena mempunyai pikiran-pikiran yang salah atau mengatakan kata-kata kasar terhadap seseorang. Ia akan memberikan Anda 1001 macam alasan mengapa Anda tidak layak untuk menerima berkat-berkat Tuhan. Namun, sebenarnya apa pun perasaan salah Anda atau kebiasaan buruk yang telah menundukkan Anda, darah Yesus menjaga Anda tetap bersih. Darah Yesus membuat Anda layak mempunyai akses terus-menerus kepada Tuhan Yang Mahatinggi. Karena Anda berada di bawah air terjun pengampunan ini, setiap doa yang Anda panjatkan sangat bermanfaat (DTR, hal.112).”
Ia akan membanjiri Anda dengan pemikiran-pemikiran penghakiman dengan menuduh Anda tidak layak karena mempunyai pikiran-pikiran yang salah atau mengatakan kata-kata kasar terhadap seseorang. Ia akan memberikan Anda 1001 macam alasan mengapa Anda tidak layak untuk menerima berkat-berkat Tuhan. Namun, sebenarnya apa pun perasaan salah Anda atau kebiasaan buruk yang telah menundukkan Anda, darah Yesus menjaga Anda tetap bersih. Darah Yesus membuat Anda layak mempunyai akses terus-menerus kepada Tuhan Yang Mahatinggi. Karena Anda berada di bawah air terjun pengampunan ini, setiap doa yang Anda panjatkan sangat bermanfaat (DTR, hal.112).”
c. Roh Kudus tidak pernah menegur orang percaya.
Pengajaran “radical grace” menyebutkan bahwa: “Roh
Kudus tidak pernah menegur Anda tentang dosa-dosa Anda. Ia tidak pernah
menunjukkan kesalahan Anda. Saya menantang Anda untuk menemukan ayat dalam
Alkitab yang memberitahukan Anda bahwa Roh Kudus telah menegur tentang
dosa-dosa Anda. Anda tidak akan pernah menemukannya! (DTR, hlm. 132)”.
d. Orang percaya tidak bisa melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.
“Radical grace” mengajarkan bahwa: “Orang
percaya tidak bisa melakukan apa yang disebut dosa yang tidak bisa diampuni,
karena semua dosanya sudah diampuni. Perkenankan saya menyatakan sekali dan
untuk selamanya bahwa tidak ada dosa yang dilakukan orang Kristen yang tidak
dapat diampuni. Saat Anda mengerti mengapa Tuhan mengutus Roh Kudus, Anda akan
menyadari bahwa dosa yang tidak dapat diampuni adalah menolak Yesus secara
konsisten! (DTR, hal.89). Karena itu menghujat Roh Kudus berarti secara
konsisten menolak pribadi Kristus yang Roh Kudus saksikan (DTR. hlm.89).”
2. Kasih karunia adalah pribadi Yesus sendiri.
Menurut pengajaran radical grace: “Kasih karunia
itu adalah pribadi yaitu Tuhan Yesus sendiri,” Kasih karunia bukan suatu
teologi. Itu bukan suatu topik yang dibicarakan. Itu bukan suatu dokrin. Itu
adalah suatu Pribadi dan nama-Nya adalah Yesus. Itulah sebabnya Tuhan ingin
anda menerima kelimpahan kasih karunia karena mempunyai kelimpahan kasih
karunia adalah mempunyai kelimpahan Yesus! (DTR, hlm. 24).”
3. Kasih karunia itu dimulai dari ketika Tuhan Yesus disalib.
Bagi kaum “radical grace” kasih karunia itu
dimulai dari ketika Tuhan Yesus di salib,” Mereka tidak menyadari bahkan
beberapa perkataan yang Yesus ucapkan dalam keempat Injil adalah bagian dari
Perjanjian Lama. Semua itu diucapkan sebelum salib. Perjanjian Baru dimulai
baru setelah salib, saat Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta (DTR. hlm. 90).”