LANDASAN TEOLOGIS TENTANG PEMBENARAN
Telah dikemukakan bahwa pembenaran adalah tindakan Allah yang yuridis di mana berdasarkan kedaulatan-Nya yang oleh-Nya Ia menetapkan bahwa orang berdosa yang telah ditebusnya melalui pengorbanan Yesus Kristus dikaruniai kebenaran yang ada pada-Nya.
Pembenaran dalam perspektif ini adalah tindakan Allah yang Maha Adil, yang telah menyelesaikan hukuman-Nya atas dosa-dosa umat manusia melalui karya penebusan Yesus Kristus, yang olehnya Ia sekaligus menebus dan membebaskan setiap individu manusia berdosa secara pribadi. Semua tindakan pembenaran ini adalah untuk memenuhi tuntutan kasih karunia Allah yang abadi, di mana begitu besar kasih-Nya akan manusia berdosa, sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya barang siapa percaya, dibenarkan-Nya dan beroleh hidup yang kekal (Yoh.3:16). Ada beberapa faktor dasariah penting sebagai landasan bagi kebenaran tentang pembenaran, yaitu:
1. Pembenaran didasarkan pada ketetapan Allah Tritunggal sejak kekekalan.
Ketetapan Allah ini dilandasi kedaulatan dan kasih-Nya yang sempurna serta kekal. Ini terjadi sejak kekekalan, di mana Ia oleh rahmat-Nya mengutus Yesus Kristus melaksanakan karya penebusan yang agung dan karya penebusan ini diterapkan oleh Roh Kudus yang mulia dalam kehidupan orang berdosa yang dipilih serta dipanggil-Nya. Pekerjaan Roh Kudus inilah yang menerapkan pembenaran Allah atas orang dimaksud yang datang kepada-Nya demi iman (Rm.8:29-30; 3:25, 28, 30; 5:1; 4:25; 2 Kor.5:19; Gal.2:16; Fil.3:9; Habakuk 2:4).
2. Pembenaran disiapkan oleh Allah melalui iman
Pembenaran disiapkan oleh Allah yang dirahmati-Nya kepada orang percaya, di mana dalam kaitan ini, Allah menyiapkan jalan, yaitu iman (diapisteos, - dia menunjuk kepada unsur instrumental, yang menjelaskan bahwa iman adalah instrumen), yang olehnya orang percaya dapat menerima pembenaran daripada-Nya (Rm.3:28, 30; Gal.2:16).
3. Pembenaran dilakukan oleh Roh Kudus yang menuntun kepada Yesus Kristus Pembenaran dilakukan oleh Roh Kudus yang menuntun orang berdosa memasuki penebusan Kristus, bertobat dan berpaling kepada Allah untuk menerima pengampunan dosa demi iman, dan simultan dengan iman yang sama, orang berdosa yang tertebus dimaksud menerima pembenaran dari Allah serta olehnya ia menerima kebenaran Kristus (Yoh.14:6; 8:34-35; Gal.5:1). Fakta inilah yang memastikan bahwa kondisi total dari orang percaya dimaksud telah dibaharui Allah secara sempurna, yang diterimanya demi iman (conditio sine qua non).
Pembenaran dalam perspektif ini adalah tindakan Allah yang Maha Adil, yang telah menyelesaikan hukuman-Nya atas dosa-dosa umat manusia melalui karya penebusan Yesus Kristus, yang olehnya Ia sekaligus menebus dan membebaskan setiap individu manusia berdosa secara pribadi. Semua tindakan pembenaran ini adalah untuk memenuhi tuntutan kasih karunia Allah yang abadi, di mana begitu besar kasih-Nya akan manusia berdosa, sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya barang siapa percaya, dibenarkan-Nya dan beroleh hidup yang kekal (Yoh.3:16). Ada beberapa faktor dasariah penting sebagai landasan bagi kebenaran tentang pembenaran, yaitu:
1. Pembenaran didasarkan pada ketetapan Allah Tritunggal sejak kekekalan.
Ketetapan Allah ini dilandasi kedaulatan dan kasih-Nya yang sempurna serta kekal. Ini terjadi sejak kekekalan, di mana Ia oleh rahmat-Nya mengutus Yesus Kristus melaksanakan karya penebusan yang agung dan karya penebusan ini diterapkan oleh Roh Kudus yang mulia dalam kehidupan orang berdosa yang dipilih serta dipanggil-Nya. Pekerjaan Roh Kudus inilah yang menerapkan pembenaran Allah atas orang dimaksud yang datang kepada-Nya demi iman (Rm.8:29-30; 3:25, 28, 30; 5:1; 4:25; 2 Kor.5:19; Gal.2:16; Fil.3:9; Habakuk 2:4).
2. Pembenaran disiapkan oleh Allah melalui iman
Pembenaran disiapkan oleh Allah yang dirahmati-Nya kepada orang percaya, di mana dalam kaitan ini, Allah menyiapkan jalan, yaitu iman (diapisteos, - dia menunjuk kepada unsur instrumental, yang menjelaskan bahwa iman adalah instrumen), yang olehnya orang percaya dapat menerima pembenaran daripada-Nya (Rm.3:28, 30; Gal.2:16).
3. Pembenaran dilakukan oleh Roh Kudus yang menuntun kepada Yesus Kristus Pembenaran dilakukan oleh Roh Kudus yang menuntun orang berdosa memasuki penebusan Kristus, bertobat dan berpaling kepada Allah untuk menerima pengampunan dosa demi iman, dan simultan dengan iman yang sama, orang berdosa yang tertebus dimaksud menerima pembenaran dari Allah serta olehnya ia menerima kebenaran Kristus (Yoh.14:6; 8:34-35; Gal.5:1). Fakta inilah yang memastikan bahwa kondisi total dari orang percaya dimaksud telah dibaharui Allah secara sempurna, yang diterimanya demi iman (conditio sine qua non).
Post a Comment for "LANDASAN TEOLOGIS TENTANG PEMBENARAN"
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar Anda