Translate

Bagaimana Seharusnya Sika Kita Beribadah Kepada Tuhan ?

Bagaimana seharusnya sikap kita beribadah kepada Tuhan ~ Beribadah tentu setiap orang beragama tahu semuanya. Secara khusus beribadah menurut iman Kristen sebagaimana dicatat dalam Alkitab. Beribadah bukan bicara tentang gerak fisik dan lantunan suara kita. Walaupun hal-hal itu baik dilakukan dalam ketika kita beribadah. Pada kesempatan ini, kita akan memperhatikan bagaimana seharusnya sikap saat beribadah kepada Tuhan menurut kebenaran firman Tuhan? Ada beberapa sikap penting yang mestinya kita harus ketahui dan praktekan ketika kita beribadah. Satu, selalu memperhatikan dan menjaga langkah-langkah hidup kita. Kata menjaga atau jagalah yang digunakan di dalam Alkitab secara dalam Perjanjian Lama, memiliki korelasi dengan tugas dan fungsi dari seorang penjaga. Tugas dan fungsi seorang penjaga, yaitu: 1) menjaga agar tidak ada yang masuk – Kejadian 3:24. Setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, mereka diusir keluar dari taman Eden. Para malaikat diperintahkan untuk menjaga jalan masuk ke taman Eden. Tujuannya ialah supaya Adam dan Hawa tidak dapat masuk lagi ke dalam taman Eden. 2) memberikan perlindungan atau melindungi – 1 Samuel 17:20, “Keesokan harinya, pagi-pagi, Daud bangun lalu berkemas. Dombanya dititipkannya kepada seorang penjaga, kemudian ia mengambil bawaannya lalu berangkat, sesuai dengan perintah ayahnya”.
Perlindungan atau melindungi yang dimaksud ialah melindungi seperti para gembala yang melindungi domba-dombanya di padang belantara. Memelihara domba pada waktu itu tidak seperti jaman sekarang saudara-saudara. Jika jaman sekarang domba-domba dipelihara di lapangan atau dipadang rumput, tetapi pada zaman Israel, domba-domba dipelihara di padang belantara atau hutan. Oleh karena dipelihara di padang belantara atau hutan, maka sering kali domba-domba itu diterkam atau diserang oleh binatang buas. Oleh sebab itu agar domba-domba itu tidak diterkam atau diserang oleh binatang buas, harus ada seorang gembala yang bertugas untuk melindungi domba-domba itu dari binatang buas. Dan arti jagalah yang lain adalah waspada atau tidak lengah sedikit pun (1 Samuel 26:16). Di ayat ini dikisahkan tentang kegagalan Abner untuk melindungi raja Saul. pada waktu itu Abner sebagai seorang jendral, kurang waspada dan lengah pada waktu menjaga raja Saul di perkemahan. Akibat kelengahan Abner, Daud berhasil memasuki tenda Saul, dan secara diam-diam, mencuri tombak serta kendi minum Saul. Jagalah disini saudara-sudara, sesungguhnya memiliki arti, mengawal atau melindungi tanpa lengah sedikitpun. Dari ketiga ayat-ayat tadi, kita dapat melihat arti menjaga menurut pengkhotbah adalah menjaga agar tidak ada yang masuk, melindungi, atau waspada. Apa yang harus kita jaga, lindungi, dan waspadai saudara-saudara? Menurut Alkitab yang harus kita jaga adalah langkah kaki kita. “jagalah langkahmu”. Jadi jagalah disini menunjuk kepada menjaga langkah kaki kita sendiri atau dapat dikatakan menjaga diri kita sendiri. Maka sikap beribadah dengan menjaga langkah kaki kita, sesungguhnya memiliki arti, menjaga diri kita sendiri dari hal-hal buruk atau menjaga diri dari kita sendiri dari pengaruh-pengaruh negatif yang ada di sekitar kita. Ibadah yang benar menurut pengkhotbah adalah suatu sikap dimana kita dapat menjaga kekudusan hidup dari pengaruh-pengaruh buruk yang ada diluar kita. Sadar atau tidak kita sadari, sering kali kita gagal menjaga kekudusan hidup oleh karena pengaruh-pengaruh buruk yang ada disekitar kita. Karena orang banyak biasa berbuat sesuatu yang tidak benar, maka secara otomatis kita meniru atau mengikuti perbuatan mereka. Itulah yang dialami salomo saudara-saudara. Salomo adalah seseorang yang sangat berhikmat dan takut akan Tuhan. oleh karena hikmatnya dan sikapnya yang takut akan Tuhan. Tuhan memberkati salomo secara luar biasa. Tuhan memakai salomo untuk membangun bait Allah dan bahkan Israel menjadi makmur di bawah pemerintahannya. Tetapi kehidupan salomo mulai berubah. Ketika salomo memiliki 1000 Istri dan sebagaian besar istrinya adalah orang-orang dari negeri asing yang menyembah berhala. maka tanpa sadar salomo mulai terpengaruh oleh kehidupan istri-istrinya yang menyembah berhala. Akibatnya, Salomo mulai meninggalkan Tuhan, oleh karena ia tidak dapat menjaga dirinya sendiri dari lingkungan yang sangat buruk. Saudara-saudara, agar kita tetap dapat menjaga kekudusan hidup sebagai bentuk dari ibadah kita kepada Tuhan. kita perlu menjaga diri dari pengaruh-pengaruh buruk yang ada disekitar kita. Bagaimana caranya? Kita perlu waspada, jangan membuka celah untuk kebiasaan-kebiasaan yang buruk itu mempengaruhi kita. Jangan sampai kita terjerumus, terhasut, terbawa arus oleh berbagai macam ajaran atau kehidupan dunia ini yang bertentang dengan firman Tuhan. Dua, selalu rindu untuk menghampiri dan intimasi dengan Tuhan. Apa hubungan beribadah dengan menghampiri? Saudara-saudara, Jika melihat kebiasaan ibadah pada jaman Israel pada waktu itu. Hanya ada satu tempat beribadah di seluruh negeri Israel, yaitu bait Allah di Yerusalem. Jadi Setiap kali beribadah, seluruh rakyat dari berbagai daerah harus datang dan berbondong-bondong menuju ke bait Allah yang ada di Yerusalem. Untuk beribadah saja mereka harus menempuh perjalanan yang jauh dan sukar, melewati gunung-gunung dan padang belantara. Maka dari itu, nasihat pengkhotbah agar orang Israel menghampiri sebagai sikap beribadah, sesungguhnya dimaksudkan agar orang israel tetap setia untuk datang beribadah kepada Tuhan. meskipun jauh dan sukar, tetapi Mereka tidak jemu-jemu, mereka selalu memiliki kerinduan untuk bertemu Tuhan. Saudara-saudara, sikap beribadah harus dimulai dengan hati yang rindu untuk berjumpa dengan Tuhan. Apakah ketika kita datang beribadah kita memiliki hati yang rindu untuk berjumpa dengan Tuhan? Tiga, selalu rindu membaca dan mendengar kebenaran firman Tuhan. Mendengarkan merupakan suatu sikap yang taat terhadap perintah-perintah Tuhan. Jika membaca 1 Samuel 15:22 “Tetapi jawab Samuel: “Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan”. Mendengar adalah suatu sikap yang taat. Bagi Tuhan ketaatan lebih utama dari pada korban bakaran. Ibadah yang sejati adalah ibadah yang dibarengi dengan sikap hati yang taat kepada suara Tuhan. Akan sangat percuma apabila kita datang beribadah hanya memperhatikan acara ibadah, suasana ibadah, penampilan, persembahan, tetapi kita melupakan hal yang terpenting yaitu ketaatan kita. Tuhan tidak pernah menuntut banyak agar kita selalu datang kepadanya, atau bahkan berjam-jam beribadah kepadanya. Tidak saudara-saudara! yang Tuhan mau adalah kita memiliki sikap hati yang taat untuk mendengarkan segala ketetapan dan perintah-Nya atas kehidupan kita.

Post a Comment for "Bagaimana Seharusnya Sika Kita Beribadah Kepada Tuhan ?"