Dalam Anugerah Tuhan Kita Dipanggil Untuk Melayani Dia
Dalam anugerah Tuhan kita dipanggil untuk melayani Dia ~ Landasan firman Tuhan untuk tema dalam anugerah Tuhan kita dipanggil untuk melayani Dia diambil dari surat rasul Paulus kepada anak rohaninya Timotius, yaitu dalam 2 Timotius 1:3-12. Secara lengkap kebenaran firman Tuhan itu saya lampirkan di bawah ini.
1:3 Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam.
1:4 Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku.
1:5 Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.
1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
1:8 Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman
1:10 dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
1:11 Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru.
1:12 Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Ketika Jhon Wesley berumur lima tahun rumah keluarganya terbakar. Semua anggota keluarga wesley selamat dari musibah tersebut, termasuk jhon Wesley. Namun Jhon Wesley hampir saja tidak terselamatkan, saat itu ia sedang berada di kamar atas. Ia diselamatkan orangtuanya di menit-menit terakhir ketika rumahnya roboh akibat kobaran api. Dikemudian hari, Wesley melihat peristiwa itu sebagai sebuah tanda bahwa Tuhan mempunyai rencana yang besar didalam hidupnya yaitu melayani Tuhan secara penuh waktu.
Kita di panggil menjadi percaya kepada Kristus dan menjadi mitra-Nya dalam pelayanan bukan karena Dia melihat kita baik dan berkualitas dari segala sisi kehidupan kita. Melainkan karena belas kasihan Tuhan. Dalam Roma 11:29, Paulus berkata: “Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.” Artinya apa? Allah begitu mengasihi kita (Yohanes 3:16) dan Dia tidak pernah menyesal dengan segala keputusanNya.
Lalu bagaimanakah sikap dan tindakan yang benar dalam menerima panggilan Tuhan? Berdasarkan 2 Timotius 1:3-12 sedikitnya ada tiga hal penting yang mesti kita perhatikan.
Satu, mengikuti dan melayani Tuhan semestinya dengan hati nurani yang murni (3).
Paulus sosok hamba Tuhan yang memiliki hati nurai yang murni di dalam melayani Tuhan. Dia melayani denga kejujuran, kesungguhan hati. Tidak ada motivasi terselubung di dalam pelayanannya selain hanya untuk menyenangkan tuannya Yesus Kristus. Kemurnian hati seseorang dalam pelayanan akan terlihat dan itu di uji oleh waktu dan tantangan yang dihadapinya.
Dua, terimalah panggilan dengan iman yang tulus ikhlas (5).
Di dalam buku “Teologi Dasar 2” tulisan Dr.Charles C.Ryrie. iman ialah keyakinan menganggap sesuatu atau seseorang itu benar. Iman kekeristenan adalah menganggap Yesus adalah pribadi yang benar dan satu-satunya yang sanggup menyelamatkan manusia berdosa. Dalam kontek pelayanan, kehidupan dan pelayanan kita ada dalam kendali Tuhan. Itulah iman yang tulus.
Tiga, panggilan Tuhan sifatnya kudus maka kehidupan si penerima panggilan mesti kudus (9).
Panggilan Allah kepada kita bukanlah main-main. Karena yang memanggil kita bukan manusia tetapi Allah, Raja segala raja. Dia adalah pribadi yang kudus. Oleh karena itu kehidupan kitapun harus mencerminkan kekudusan-Nya. Melayani Allah adalah kesempatan yang paling berharga didalam kehidupan ini karena itu jagalah pelayanan kita agar tidak menjadi batu sandungan.
Post a Comment for "Dalam Anugerah Tuhan Kita Dipanggil Untuk Melayani Dia"
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar Anda