Translate

Ini 7 Cara Mengatasi Problema Hidup Yang Sulit - Ep. 03

Ini 7 cara mengatasi problema hidup yang sulit ~ Tulisan ini merupakan bagi akhir dari serial tentang topik cara menghadapi problema hidup yang sulit. Saya sudah menjelas di artikel terdahulu dalam episode pertama dan kedua. Silahkan para mencarinya di blog ini topik sebelumnya. 5. Mengatasi masalah hidup yang sulit dengan menerapkan prinsip-prinsin hidup dalam iman. Cara selanjutnya untuk menghadapi persoalan hidup, yakni kita harus berprinsip iman, yang artinya tidak kompromi dan teguh berpegang dalam iman meski diperhadapkan dengan persoalan hidup yang berat. Fakta membuktikan, ada sebagian orang Kristen, yang lebih memilih kompromi daripada berpegang teguh dalam kebenaran Alkitab. Beratnya persoalan hidup, membuat sebagian orang menyangkali dan meninggalkan imannya. Sayangnya, tawaran fana yang disodorkan dunia lebih menggiurkan daripada kekekalan yang ditawarkan oleh Tuhan Yesus. Di antaranya terkait jabatan. Persoalan ekonomi menghimpit, membuat sebagian orang Kristen lebih memilih menerima jabatan yang dibawarkan, daripada tinggal di dalam Kristus. TIDAK HANYA PERSOALAN EKONOMI, PILIHAN TERHADAP PASANGAN HIDUP PUN, MEMBUAT SEBAGIAN ORANG KRISTEN TIDAK SEGAN-SEGAN MENINGGALKAN IMANNYA. IA LEBIH MEMILIH KETAMPANAN ATAU KECANTIKAN DARIPADA KASIH DAN KEMURAHAN TUHAN YANG DIANUGERAHKAN KEPADANYA. Karena itu, dalam menghadapi tantangan hidup yang berat seseorang seharusnya berprinsip iman. Tidak memilih jalan pintas atau meninggalkan imannya, bahkan lebih memilih hidup terpuruk daripada kompromi dengan imannya. Tetaplah berpegang kepada kebenaran Alkitab, tetaplah berprinsip iman meski tawaran atau jalan keluar instan menghampiri. Teguhlah di dalam Kristus. Habakuk 3:17-18: Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. 1 Korintus 15:58: Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
6. Mengatasi masalah hidup dengan selalu bertekun. Menyerah dalam menghadapi tantangan hidup yang berat adalah bentuk dari kemunduran iman. Hal ini disebabkan oleh tidak ingin berjuang dan bertekun dalam menghadapi badai hidup atau persoalan berat yang menimpa. Bertekun yang dimaksud di sini adalah berusaha dengan giat untuk mengatasi persoalan hidup dengan tepat sesuai dengan kehendak Tuhan. Banyak orang Kristen mundur dalam iman, bukan karena mereka tidak mau berjuang, tetapi juga tidak mau bertekun senantiasa. Tidak cukup dengan hanya berjuang, juga harus bertekun. Bila seseorang tidak bertekun, maka sia-sialah perjuangannya selama ini. Misal seorang anak muda telah berjuang meraih kesuksesannya, tetapi tentu perjuangannya itu akan terhenti bila ia tidak mau bertekun. Sebaliknya, pencapaian yang diperolehnya harus dijaga, dipupuk, dikembangkan, dan diperluas zona atau wilayah bisnisnya. Di sinilah seseorang membutuhkan ketekunan. Ia harus bertekun dengan bisnis yang digelutinya. Ia harus bertekun mempelajari cara berbisnis, mengembangkan bisnis, bersosialisasi, dan meningkatkan kemampuan dirinya. PERLU KITA KETAHUI BAHWA “SEBUAH KUALITAS DAPAT TERJAGA APABILA DISERTAI DENGAN KETEKUNAN.” SEBALIKNYA BILA TIDAK BERTEKUN DAN DISIPLIN, MAKA KONSISTENSI, KUALITAS, DAN KOMPETENSI PUN MENURUN. AKIBATNYA, TIDAK ADA KEMAJUAN, MALAH KUALITASNYA MENURUN. Dengan demikian, dalam menghadapi tantangan hidup yang berat kita harus bertekun senantiasa, termasuk bertekun dalam iman. Bertekun adalah wajib dilakukan oleh seorang pejuang dalam gelanggang perlombaan, termasuk bertekun dalam persoalan rohani. Dan yang perlu kita geluti dengan konsentrasi penuh adalah bertekun dalam perkara rohani, sebab sejauh mana kedewasaan iman kita, sejauh itulah kita sanggup menghadapi tantangan hidup setiap hari. Roma 5:3-5: Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Yakobus 1:2-4 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. 7. Mengatasi masalah hidup yang sulit dengan hidup dalam buah Roh Kudus. Cara terakhir yang tepat untuk kita terapkan ketika menghadap persoalan yang berat sebagai orang Kristen adalah dengan menghasilkan atau menjaga agar selalu berbuah rohani. Hal ini mutlak harus dimiliki oleh orang percaya. Puncaknya seseorang mengikut Tuhan adalah ia mencapai kesempurnaan yakni serupa dengan Kristus. Sempurna adalah titik pencapaian rohani seseorang yang dilewati melalui persoalan hidup. Maka, jelaslah bahwa persoalan hidup atau tantangan hidup yang berat merupakan sarana pembentukan karakter dan iman orang percaya. Berbicara tentang sempurna berarti berbicara tentang pertumbuhan iman yang dewasa dan hidup berkenan kepada Bapa, sama seperti Tuhan Yesus. Dan Dialah teladan kita yang sempurna. Sebagaimana Bapa menghendaki kita sempurna (Mat. 5:48), maka kita harus berjuang serupa dengan Kristus. TERKAIT DENGAN MENJADI SEMPURNA, INI ERAT HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTER YANG TELAH DIUBAHKAN SESUAI DENGAN KEHENDAK BAPA ATAU STANDAR ALKITAB, YAITU SEPERTI YESUS. NAH, BERBICARA MENGENAI KARAKTER BERARTI JUGA BERBICARA TENTANG BERBUAH ROHANI. DENGAN KATA LAIN, BERBUAH ROHANI BERARTI SESEORANG BERSEDIA “MENGENAKAN KARAKTER KRISTUS”. Di sisi lain, Alkitab menyebutkan bahwa “lawanlah kejahatan dengan kebaikan.” Tentu, persoalan hidup yang berat, bisa jadi dari internal dan eksternal. Faktor eksternal bisa juga oleh pihak lain atau sesama kita. Misalkan kita dibenci, dihina, dan ditolak di lingkungan karena iman kepada Kristus, maka kita perlu mengenakan karakter Kristus di dalam kita, yakni mengampuni, mengasihi, tetap berbuat baik, dan mendoakan agar mereka mendapat belas kasihan Tuhan dan diberkati.

Post a Comment for "Ini 7 Cara Mengatasi Problema Hidup Yang Sulit - Ep. 03"