Translate

Ini 7 Cara Mengatasi Problema Hidup Yang Sulit - Ep. 02

Ini 7 cara mengatasi problema hidup yang sulit – Ep. 02 Kemarin saya sudah jelaskan episode pertama dari pembahasan topik cara mengatasi problema hidup yang sulit yaitu mengatasi hidup yang sulit dengan selalu mengucap syukur. Pada kesempatan ini, saya akan menjelaskan bagian episode keduanya. Silahkan pembaca setia blog ini menyimak penjelasan episode kedua di bawah ini. <2.> Mengatasi masalah hidup yang sulit dengan senantiasa berdoa. Doa memiliki peranan penting dalam kehidupan iman seseorang. Tanpa doa, maka orang Kristen akan mengalami kekeringan rohani dan mulai jauh dari Tuhan. Sebab, doa adalah salah satu sarana untuk membangun kedekatan dengan Tuhan. Selain Firman, iman, dan menjadi pelaku Firman sebagai landasan untuk mengalami hubungan yang dekat dengan Tuhan, juga dibutuhkan doa. Melalui doa, seseorang dapat menaikkan syukur, penyembahan, permohonan, dan mendengarkan suara Roh Kudus yang berbicara melalui hati atau batin kita. Doa adalah jembatan atau komunikasi dua arah, yakni kita dengan Allah. Kita dapat berbicara kepada Tuhan melalui doa, dan Tuhan juga melalui Roh Kudus dapat berbicara kepada kita, yang sesuai dengan apa kata Alkitab. Itu sebabnya, doa merupakan salah satu peran penting dalam pertumbuhan iman dan pengenalan atas Pribadi Allah. Oleh karena itu, sangatlah disarankan bagi seorang Kristen untuk selalu berdoa kepada Tuhan. Apalagi doa itu adalah nafas hidup. Maka untuk mengalami pertumbuhan dan agar tidak mengalami kematian rohani, seseorang yang percaya kepada Yesus harus membangun kehidupan doa. Maksudnya, setiap hari harus membuat mezbah doa kepada Tuhan. Bahkan setiap menit maupun detik seseorang harus berdoa. Dengan kata lain, orang Kristen harus berdoa senantiasa. Tidak cukup dengan hanya bersyukur, seseorang harus membuat mezbah doa pribadi. BEGITU JUGA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN HIDUP, ORANG KRISTEN HARUSLAH BERDOA SENANTIASA. AGAR, IA MAMPU MENGHADAPI PERSOALAN HIDUP SESUAI DENGAN KEHENDAK BAPA DI SORGA. Kesalahan orang Kristen saat berdoa adalah doa berisi permohonan yang bersifat fana. Seperti, minta diberkati secara rohani, memohon mengalami kesembuhan, atau meminta agar terbebas dari berbagai bentuk kesulitan hidup. Hal ini tidaklah salah, namun perlu kita pahami bahwa apabila Tuhan mengizinkan kita mengalami kesulitan dan sakit penyakit, dibaliknya Ia punya maksud berdasarkan kehendak-Nya. Melalui persoalan hidup, ia menempa kerohanian seseorang agar berkarakter Kristus. Karena itu, ketika berdoa, janganlah meminta hal yang fana semata, tetapi mintalah agar Tuhan menyikapi kehendak-Nya melalui persoalan yang dihadapi dan membentuk karakter kita serupa dengan Kristus. Mintalah kehendak-Nya yang jadi.
Persoalan hidup Tuhan ijinkan kita mengalaminya, agar kita mengerti kehendak-Nya, mengintropeksi diri, dan merubah karakkter atau prinsip dan cara hidup yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Efesus 4:6-7: “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” Filipi 6:18: “dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,” <3.> Mengatasi masalah hidup yang sulit dengan tetap berserah total kepada Allah Tritunggal. Kebanyakan orang, bila ia merasa mampu menghadapi segala persoalan hidup dengan baik, cenderung memiliki kesombongan terselubung atau merasa diri hebat. Dan meski ia begitu hebatnya dan lihai menghadapi persoalan hidup, ada suatu masa di mana ia membutuhkan pertolongan sesamanya, bahkan membutuhkan Tuhan. Tuhan bisanya dijadikan alternatif. Baru setelah mentok atau tidak bisa berbuat apa-apa mulailah orang seperti ini berseru kepada-Nya. Masih untung bila ia berseru kepada Tuhan, jika tidak, tentu sangatlah disayangkan. Biasanya orang seperti ini, mereka yang putus asa dan merasa tidak ada jalan keluar, cenderung memilih bunuh diri. Sebenarnya, manusia berpotensi atau dirancang Tuhan untuk mampu menghadapi segala tantangan hidup dengan legowo dan tegar. Bahkan dapat menemukan jalan keluar yang tepat karena manusia diberikan kecerdasan dan iman. Faktanya, kecerdasan dan iman cenderung tidak digunakan, ketika masalah hidup menghimpit. Memang iman bukanlah sesuatu yang instan, melainkan sebuah proses untuk mencapai pertumbuhan hingga pada tingkat kedewasaan tertentu. Tetapi, yang disayangkan adalah banyak orang tidak mengejar pertumbuhan iman, hasilnya lemah dalam menghadapi persoalan. SESEORANG YANG MENGAKU DIRINYA CERDAS DAN BERIMAN, TENTU IA AKAN MEMANFAATKAN WAKTUNYA UNTUK MENGISI DENGAN BELAJAR KEBENARAN ALKITAB DAN TERUS MENINGKATKAN IMANNYA KEPADA TUHAN KEPADA LEVEL BERIKUTNYA. SEBALIKNYA, ORANG YANG TIDAK MENGGUNAKAN KECERDASANNYA UNTUK MENCARI TUHAN, IA AKAN MENJADI PRIBADI YANG RAPUH DAN PENGECUT ATAU LARI DARI PERSOALAN. Bagaimana menghadapi persoalan hidup yang berat? Selain bersyukur dan berdoa, maka kita juga harus berserah penuh kepada Tuhan. Berserah di sini bukan pasif, melainkan aktif mencari kehendak Tuhan, melakukan, dan memohon agar kehendak Tuhan yang jadi. Puncaknya, orang tersebut tidak peduli apapun yang akan terjadi dan ia akan bertanggung jawab, serta akan selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Tidak ada solusi yang tepat ketika kita menghadapi persoalan, selain di antaranya berserah kepada Tuhan. Karena itu, hadapilah persoalanmu dengan berserah kepada Tuhan, maka kehendak-Nya yang jadi atas hidupmu. Ciri orang yang berserah kepada Tuhan adalah ia selalu mengandalkan Tuhan, melakukan hal-hal yang berkenan kepada Tuhan, dan tidak lagi mengikuti keinginannya atau memuaskan kedagingan. Dan terutama baginya adalah hidup kudus dan mengasihi sesame. ORANG YANG HIDUP BERSERAH KEPADA TUHAN IA “HIDUP KUDUS” DAN FOKUSNYA MENYENANGKAN HATI TUHAN. APABILA SESEORANG MENGAKU TELAH HIDUP BERSERAH KEPADA TUHAN, TETAPI TIDAK MEMPERHATIKAN HIDUPNYA AGAR BERKENAN DI HADAPAN TUHAN ATAU HIDUP KUDUS, SEBETULNYA IA TIDAK HIDUP BERSERAH KEPADA TUHAN. Karena itu, berserah kepada Tuhan, bukanlah bersifat pasif melainkan aktif dalam mencari kehendak Tuhan. Matius 16:24: Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Roma 5:2-5: Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Post a Comment for "Ini 7 Cara Mengatasi Problema Hidup Yang Sulit - Ep. 02"