Translate

Upah Kesungguhan Hati Kepada Allah Tritunggal

Upah kesungguhan hati kepada Allah Tritunggal ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab 2 Tawarikh 16:1-12. Dalam 2 Tawarikh 16:9, penulis kitab Tawarikh dalam pimpinan Roh Kudus, menulis: “Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan”.

“Kak, sepertinya Tuhan tidak memperhatikan hidupku lagi,” kata Randi kepada KKS-nya. Saat ini, ia tengah menghadapi berbagai permasalahan yang tak tertanggungkan. Setahun yang lalu, usaha keluarganya bangkrut. Ia tidak lagi mendapatkan kiriman untuk biaya kuliah dan kebutuhan sehari-harinya.

Padahal, sebentar lagi ia harus mengikuti skripsi. Sewaktu itu, satu-satunya jalan keluar yang Randi lihat adalah mengambil pinjaman pribadi. Jumlahnya tidak seberapa. Namun, seiring waktu, bunganya kian membengkak. Kini Randi terlilit hutang yang sangat besar. 

Tergesa-gesa mengambil keputusan berdasarkan logika. Inilah permasalahan sebagian besar dari kita. Raja Asa pun mengalaminya. Awalnya, ia sangat bergantung kepada Tuhan dan mendapatkan perkenanan besar-Nya.

Namun, pada tahun ke-36 pemerintahannya, raja Israel dan raja Aram hendak menggempurnya. Lalu Asa mengirimkan upeti—yang berasal dari perbendaharaan rumah Tuhan—kepada raja Aram. Strategi Asa tampaknya berhasil. Aram undur dari Yehuda dan berbalik menyerang Israel.


Tak terduga, Tuhan mengungkapkan bahwa sesungguhnya Dia bermaksud menyerahkan raja Aram ke tangan Asa. Karena hatinya tak lagi bersandar kepada Allah, tetapi kepada kekuatan bangsa lain dan pemikirannya sendiri, Tuhan pun mencabut perkenanan-Nya.

Memang benar, saat kita menghadapi permasalahan besar, sering kalinya kita merasa tidak sanggup lagi. Namun, berhentilah bersandar pada pengertian kita sendiri (Ams. 3:5). Tuhan telah berjanji untuk tidak membiarkan kita melalui pencobaan yang melebihi kekuatan kita (1Kor. 10:13). Melalui semua persoalan itu, Tuhan ingin kita menyadari bahwa di dalam-Nya, kita bisa menjadi lebih kuat daripada yang kita pikirkan (Flp. 4:13).

Percayalah, Tuhan belum selesai berkarya dalam hidup kita. Dia bukanlah Allah yang bekerja setengah-setengah (Flp. 1:6). Tuhan tidak ingin kita hanya pernah mengalami lawatan-Nya. Dia masih ingin melawat hidup kita. Bahkan lawatan yang lebih besar dan ajaib, yang akan membawa kita ke level yang lebih tinggi, telah dipersiapkan-Nya bagi kita.

RENUNGAN

Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, BUKA HATI LEBAR-LEBAR dan JANGAN MERESPONS DENGAN LOGIKA, maka lawatan Tuhan yang ajaib PASTI TERJADI dalam hidup kita

APLIKASI

1. Bagaimanakah sikap hati Anda dalam menantikan lawatan Tuhan selama ini?
2. Mengapa Anda tidak seharusnya meresponi lawatan Tuhan dengan logika?
3. Bagaimana Anda akan menantikan lawatan Tuhan mulai dari sekarang?

DOA UNTUK HARI INI

“Bapa yang baik, terima kasih Engkau selalu beserta dengan kami, memberikan kami kekuatan dan penghiburan. Meski semua pintu tertutup bagi kami, kami percaya Engkau akan membukakan pintu yang lain bagi kami. Pintu yang akan membawa kami ke tempat yang tepat dan membawa kami ke level lebih tinggi lagi dalam hidup kami. Biarlah semua yang kami jalani pada akhirnya adalah untuk memuliakan nama-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”