Rahasia Hidup Bebas Dari Kebencian
Rahasia hidup bebas dari kebencian ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut
diambil dari kitab Ayub 42:1-6. Dalam Ayub 42:5-6, penulis kitab Ayub dalam
pimpinan Roh Kudus, menulis: “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang
Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku
mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu”.
Dibakar kecintaan pada Tuhan, pasangan muda David dan Svea Flood berangkat ke Belgian Kongo di pedalaman Afrika untuk memenuhi panggilan-Nya. Perjuangan mereka tidaklah mudah. Penolakan penduduk setempat membuat mereka terpaksa tinggal di hutan.
Dibakar kecintaan pada Tuhan, pasangan muda David dan Svea Flood berangkat ke Belgian Kongo di pedalaman Afrika untuk memenuhi panggilan-Nya. Perjuangan mereka tidaklah mudah. Penolakan penduduk setempat membuat mereka terpaksa tinggal di hutan.
Tidak ada yang dapat mereka injili, selain seorang anak kecil yang
sesekali menjual makanan kepada mereka. Penyakit malaria dan proses kelahiran
yang sulit merenggut Svea dari David. Ia pun marah kepada Tuhan. "Betapa
sia-sianya hidupku," jeritnya. Merasa Tuhan tidak peduli atas
pengorbanannya, ia pulang ke Swedia dan menghabiskan sisa hidupnya dalam
kebencian serta minuman keras.
Ketika berumur 73 tahun, ia mendengar bahwa anak kecil yang pernah
mereka injili kini telah menjadi penginjil besar dengan 32 pos penginjilan,
beberapa sekolah Alkitab, dan sebuah rumah sakit dengan 120 tempat tidur.
Mendengar hal tersebut David meneteskan air mata. Ia menyadari kalau hidupnya
ternyata tidaklah sia-sia.
Kesulitan hidup, duka, kegagalan, dan luka-luka yang timbul, kerap membuat kita membenci hidup kita serta memandang diri dengan cara yang salah. Tak jarang, kita merasa Tuhan meninggalkan bahkan mencelakakan kita (Ayb. 10:8). Kita menilai hidup dan diri kita tak berarti lagi (Ayb. 3:11). Pikiran dan perkataan demi perkataan negatif pun memenuhi hidup kita.
Namun, seberat apa pun persoalan hidup kita, jangan pernah meninggalkan-Nya. Justru, seperti yang Ayub lakukan, tetaplah mendekat dan carilah kehendak-Nya atas hidup kita. Saat itulah, kita akan menemukan betapa berharganya kita di mata Tuhan dan dahsyat rancangan-Nya atas hidup kita.
Kesulitan hidup, duka, kegagalan, dan luka-luka yang timbul, kerap membuat kita membenci hidup kita serta memandang diri dengan cara yang salah. Tak jarang, kita merasa Tuhan meninggalkan bahkan mencelakakan kita (Ayb. 10:8). Kita menilai hidup dan diri kita tak berarti lagi (Ayb. 3:11). Pikiran dan perkataan demi perkataan negatif pun memenuhi hidup kita.
Namun, seberat apa pun persoalan hidup kita, jangan pernah meninggalkan-Nya. Justru, seperti yang Ayub lakukan, tetaplah mendekat dan carilah kehendak-Nya atas hidup kita. Saat itulah, kita akan menemukan betapa berharganya kita di mata Tuhan dan dahsyat rancangan-Nya atas hidup kita.
Jangan sampai kebencian dan pikiran negatif merenggut kehidupan yang
luar biasa itu dari kita. Firman Tuhan berkata, "Hidup dan mati dikuasai
lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya” (Ams. 18:21).
Perkatakanlah berkat atas hidup kita, maka damai sejahtera Allah akan turun
atas kita dan membebaskan kita dari segala macam kebencian.
RENUNGAN
Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Rahasia hidup bebas dari kebencian adalah MENCABUT SETIAP PERKATAAN NEGATIF dan MENERIMA DIRI sebagai CIPTAAN BERHARGA di mata Tuhan
APLIKASI
1. Hari-hari ini Anda mungkin sedang menghadapi pergumulan yang sangat berat, bagaimanakah cara Anda menghadapi setiap pergumulan itu?
2. Mengapa kita perlu mencabut setiap perkataan negatif atas hidup kita dan menerima diri sebagai ciptaan Tuhan yang berharga?
3. Langkah-langkah apa yang dapat Anda ambil untuk mulai mencabut setiap perkataan negative dan melihat diri Anda sebagaimana Tuhan melihat Anda?
RENUNGAN
Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Rahasia hidup bebas dari kebencian adalah MENCABUT SETIAP PERKATAAN NEGATIF dan MENERIMA DIRI sebagai CIPTAAN BERHARGA di mata Tuhan
APLIKASI
1. Hari-hari ini Anda mungkin sedang menghadapi pergumulan yang sangat berat, bagaimanakah cara Anda menghadapi setiap pergumulan itu?
2. Mengapa kita perlu mencabut setiap perkataan negatif atas hidup kita dan menerima diri sebagai ciptaan Tuhan yang berharga?
3. Langkah-langkah apa yang dapat Anda ambil untuk mulai mencabut setiap perkataan negative dan melihat diri Anda sebagaimana Tuhan melihat Anda?
Peran
Anda
Anda diberkati melalui renungan dan materi Firman Tuhan? Jangan
berhenti di situ saja, mari ikut memberkati pelayanan pekerjaan Tuhan, sehingga
kita dapat menjangkau jiwa-jiwa lebih banyak lagi.
Caranya
Anda dapat
berpartisipasi untuk menyebarkan terang Firman Tuhan ke seluruh dunia ini
dengan memberikan Donasi ke Kumpulan Khotbah Alkitabiah.
Donasi
Mari berikan berkat
yang telah Anda terima tiap bulan agar Firman Tuhan dapat terus disebarkan ke seluruh
dunia. Donasi Anda akan membantu kelangsungan penyebaran Firman Tuhan melalui
blog ini.
Caranya:
Melalui transfer Bank
Rekening Bank BCA
No. Rekening : 4960218693
Atas nama :
Yohanes Ratu Eda
Cabang :
KCP Jatinegara
Kota :
Jakarta Timur
Rekening Bank BRI
No. Rekening : 0122-01-045497-50-3
Atas Nama : Yohanes Ratu Eda.
Cabang : KCP Jatinegara
Kota : Jakarta Timur
Konfirmasi Donasi:
Konfirmasikan donasi
yang telah Anda lakukan melalui SMS, ketik *KKAJD#Nama Anda#Jumlah
Donasi* kirim ke: 085211122477; 081315470967 atau telp ke nomor hp
tersebut dan ke nomor telp kantor: (021) 8091995. Semua donasi Anda
setelah diverifikasi akan dilaporkan dan dimuat di blog ini.
DOA UNTUK HARI INI
“Bapaku yang baik, terima kasih atas Roh Kudus-Mu yang Kau berikan untuk menghibur dan menolong kami senantiasa, khususnya di masa-masa yang penuh tekanan dalam hidup kami. Ingatkan kami untuk selalu hidup dalam hadirat-Mu, lebih sungguh berdoa, dan merenungkan firman-Mu, sehingga kami boleh menerima kekuatan dan penguatan secara supranatural yang membawa kami ke dalam kehidupan yang luar biasa, kehidupan yang penuh dengan kemenangan. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”