Translate

Mujizat Tuhan Masih Ada Bagi Kita

Mujizat Tuhan masih ada bagi kita ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Yesaya 44:1-8. Dalam Yesaya 44:3a, nabi Yesaya dalam pimpinan Roh Kudus terkait dengan mujizat Tuhan masih ada bagi kita, menulis: “Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering”.

Mujizat berbicara tentang kebutuhan kita. Mengapa dikatakan demikian? Karena kita masih hidup dalam dunia yang penuh dengan berbagai masalah yang sangat kompleks. Di tengah kompleksitas masalah itu, kita butuh mujizat Tuhan. Kita butuh pertolongan Tuhan. Kita butuh kekuatan dari Tuhan.

Tanpa mujizat dari Tuhan. Tanpa pertolongan dari Tuhan. Tanpa kekuatan dari Tuhan, mustahil kita bisa menanggung pergumulan hidup yang kompleks itu. Oleh karena itu, kita butuh mujizat Tuhan. Dan kita bersyukur bahwa sampai dengan saat ini, mujizat Tuhan masih ada buat kita.

Saat tanah Kanaan tempat Yakub dan keturunannya tinggal dilanda kelaparan, satu-satunya cara bertahan hidup adalah pergi ke Mesir. Hanya Mesir yang tidak terpengaruh bencana karena memiliki persediaan gandum berlimpah-limpah. Anak-anak Yakub pun rela menempuh perjalanan jauh ke Mesir dan bersujud di hadapan perdana menteri Mesir.


Saat itu, mereka belum mengenali Yusuf saudara mereka. Demi menjaga kelangsungan hidup, mereka bahkan merelakan salah seorang saudara mereka ditahan Yusuf. Setelah berusaha sedemikian rupa, akhirnya mereka mendapatkan gandum yang mereka inginkan. Bukan hanya itu, Yusuf akhirnya memperkenalkan diri kepada saudara-saudaranya dan meminta agar Yakub dibawa ke Mesir. Sejak saat itu, Tuhan menjadikan mereka bangsa yang besar di tanah Mesir. 

Apakah saat ini kita sedang dilanda kehausan dan kelaparan rohani akan penuaian besar atau kita membiarkan saja kekeringan melanda kerohanian kita? Ketahuilah, tingkat haus dan lapar akan makanan rohani, menentukan besar kecilnya penuaian yang akan kita alami.
Bila saat itu kaum Israel menyerah pada nasib dan tidak mau berusaha, pasti mereka tidak akan pernah mendapatkan makanan yang berlimpah. Bila saat itu Yakub menolak pindah ke Mesir, pasti kaumnya akan binasa karena kelaparan dan tidak akan pernah menjadi bangsa yang besar. 

Bagaimana kita bisa mengukur rasa haus dan lapar kita akan makanan rohani? Lihatlah seberapa besar kehausan dan kelaparan kita akan firman Tuhan. Seberapa semangatnya kita pergi ke gereja, ke komsel, ke pertemuan-pertemuan ibadah untuk mendengarkan firman Tuhan.


Seberapa antusiasnya kita mengaminkan firman Tuhan. Bila rasa haus dan lapar kita masih kecil, segeralah meminta pengampunan Tuhan dengan penuh kerendahan hati. Mulailah melatih diri untuk memiliki rasa haus dan lapar akan firman Tuhan. Percayalah, ketika kita sudah dipenuhi dan dikenyangkan dengan makanan rohani, kita pun akan mengalami penuaian besar dalam hidup kita.

RENUNGAN
Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, KEMBALILAH kepada Tuhan dengan HATI YANG HAUS dan LAPAR akan ROTI RHEMA, maka Tuhan akan memberikan GREAT HARVEST bagi kita

APLIKASI
1. Seberapa besar rasa haus dan lapar Anda akan firman Tuhan?
2. Apa yang akan Anda dapatkan ketika memiliki rasa haus dan lapar akan firman Tuhan?
3. Bagaimana cara Anda memenuhi rasa haus dan lapar Anda tersebut?

DOA UNTUK HARI INI
“Bapa yang baik, kami haus dan lapar akan manna sorgawi-Mu. Penuhi kami ya Bapa dengan firman-firman-Mu, sampai kami mengalami penuaian besar bagi kemuliaan nama-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”