Translate

The Engaged Church 2

The Engaged Church ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari surat rasul Paulus kepada orang Kristen yang ada di kota Filipi. Rasul Paulus menulis: “Karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan” – Filipi 2:2.

Kutipan firman Tuhan di atas menegaskan tentang kerinduan rasul Paulus kepada orang Kristen yang ada di kota Filipi tetapi bagi kita sebagai pengikut Kristus pada masa kini yaitu supaya kita terus mengalami pertumbuhan yang positif dalam interaksi dan persekutuan kita.

Mengajak (Inviting)
Jemaat yang merasa senang dalam gereja akan menjadi “marketer” yang baik bagi gereja tersebut. Ia akan termotivasi untuk mengajak orang lain bergabung dan mengajak jemaat lain untuk terlibat aktif dalam pelayanan gereja itu. Perasaan positif tentang komunitas spiritual dapat mendorong orang untuk lebih berhasrat dalam membagikan pengalamannya dengan yang lain.


Dalam dunia marketing, metode ini disebut word of mouth (WOM) atau promosi dari mulut ke mulut. Metode ini sangat menarik sebab tidak membutuhkan biaya yang mahal dan tidak membutuhkan pelatihan khusus bagi para marketer. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Roper ASW, sekitar 10% sampai 20% konsumen di Amerika mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi perilaku dari 90% konsumen lainnya (Mulyadi, 2013). Namun, metode ini hanya bisa efektif jika perusahaan mampu memberikan pelayanan yang baik dan menjamin kepuasan pelanggannya.

Gereja pun dapat memanfaatkan perilaku umum dalam masyarakat ini dengan memaksimalkan kualitas pelayanan dan menjadikan anggota jemaatnya sebagai bagian penting dalam gereja. Artinya, anggota jemaat tidak saja dilayani secara baik, tetapi juga diberi ruang untuk terlibat aktif dalam pelayanan gereja.

Memberi (Giving)
Gereja perlu melatih dan membiasakan jemaatnya untuk mau memberi dari apa yang mereka miliki. Yesus sendiri memuji seorang janda miskin yang mau memberi dari kekurangannya (Matius 12:41-44). Bahkan jika kita membaca narasi-narasi dalam Perjanjian Lama, ibadah mula-mula didominasi oleh ritual kurban, dimana umat didorong untuk mau memberi bagi TUHAN.

Melayani (Serving)
Terlibat melayani adalah bagaimana jemaat mengaplikasikan ajaran Kristus untuk peduli dan mengasihi sesama. Karena itu, gereja perlu memberi ruang seluas-luasnya bagi jemaat untuk terlibat dalam aktivitas pelayanan. Melalui aktivitas pelayanan, jemaat disadarkan betapa bernilainya setiap orang di mata Tuhan.