Menjadi Pembawa Damai
Menjadi pembawa damai ~ Landasan firman Tuhan untuk tema
tersebut diambil dari kitab Yesaya 52:1-12. Nabi Yesaya dalam salah satu
ayatnya menegaskan demikian: Yesaya 52:7 Betapa indahnya kelihatan dari puncak
bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan
memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada
Sion: “Allahmu itu Raja!” – Yesaya 52:7
Suatu kali, ada sekumpulan anak muda mendaki gunung. Karena hari mulai malam, mereka memutuskan untuk berkemah di tengah hutan. Mereka mendirikan tenda, memasak, dan membuat api unggun. Keesokan paginya mereka berkemas dan hendak melanjutkan perjalanan.
Suatu kali, ada sekumpulan anak muda mendaki gunung. Karena hari mulai malam, mereka memutuskan untuk berkemah di tengah hutan. Mereka mendirikan tenda, memasak, dan membuat api unggun. Keesokan paginya mereka berkemas dan hendak melanjutkan perjalanan.
Karena terburu-buru, mereka lupa menyiram bekas perapian yang mereka buat
semalam. Saat angin berembus, percikan-percikan api pun terbawa angin. Waktu
itu musim kemarau, rumput-rumput di hutan mulai mengering. Segera saja,
percikan-percikan api kecil yang menyambar rerumputan menjadi kobaran nyala
api.
Pendaki-pendaki yang belum terlalu jauh berjalan mencium aroma kebakaran.
Mereka bergegas kembali ke tempat mereka berkemah. Mereka pun segera mencari
air dan menyiramkannya ke nyala api. Setelah beberapa saat, api berhasil
dipadamkan.
Api yang dibiarkan terus menyala, apalagi jika bertemu dengan api lainnya, akan berkobar menjadi api yang besar. Sebaliknya, api yang dipertemukan dengan air akan padam. Ketika kita diperhadapkan dengan situasi yang membuat kita marah, benci, atau sakit hati, Tuhan tidak ingin kita menuruti keinginan hati kita.
Api yang dibiarkan terus menyala, apalagi jika bertemu dengan api lainnya, akan berkobar menjadi api yang besar. Sebaliknya, api yang dipertemukan dengan air akan padam. Ketika kita diperhadapkan dengan situasi yang membuat kita marah, benci, atau sakit hati, Tuhan tidak ingin kita menuruti keinginan hati kita.
Sebaliknya, Tuhan ingin kita menjadi seperti air, yang bisa memadamkan
suasana sepanas apa pun juga. Bukan hanya menjadi orang yang mempunyai damai
dalam hati saja, tetapi Tuhan ingin setiap kita juga bisa menjadi pembawa
damai.
Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Allah adalah Raja Damai. Jadi, sebagai anak-anak-Nya, kita diberikan kapasitas sebagai pembawa damai. Orang lain bisa membuat pertengkaran, kekacauan, kekerasan, memecah belah, dan mau menang sendiri, tetapi kita tidaklah demikian.
Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Allah adalah Raja Damai. Jadi, sebagai anak-anak-Nya, kita diberikan kapasitas sebagai pembawa damai. Orang lain bisa membuat pertengkaran, kekacauan, kekerasan, memecah belah, dan mau menang sendiri, tetapi kita tidaklah demikian.
Kita harus bisa mendamaikan, mengampuni, meneduhkan, membuat suasana
menjadi indah, mempersatukan, memulihkan, dan membawa hadirat Tuhan, sehingga
kasih Allah menjadi nyata. Di mana pun Tuhan menempatkan kita saat ini.
Baik di dalam keluarga, lingkungan pekerjaan, sekolah, ataupun tempat
tinggal. Tempat yang sebelumnya tidak ada damai, dapat berubah menjadi tempat
yang penuh kedamaian karena kehadiran kita. Inilah yang membedakan anak-anak Allah
dengan yang lainnya.
RENUNGAN
RENUNGAN
Berbahagialah orang yang MEWUJUDKAN KEDAMAIAN di
mana pun mereka berada, karena mereka akan disebut ANAK-ANAK RAJA DAMAI
APLIKASI
1. Menurut Anda, mengapa orang-orang yang mewujudkan kedamaian disebut anak-anak Raja Damai?
2. Sudahkan Anda menjadi pembawa damai di lingkungan Anda saat ini? Bagaimana Anda dapat melakukannya ketika Anda diperhadapkan dengan keadaan yang tidak baik di lingkungan Anda?
3. Apa komitmen Anda untuk mewujudkan kedamaian di mana pun Anda berada saat ini?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, Engkau adalah Raja Damai. Terima kasih untuk kedamaian yang sudah Engkau berikan dalam hidup kami. Teruslah pimpin kami, agar kami bisa menjadi pembawa damai di mana pun kami berada. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin”
APLIKASI
1. Menurut Anda, mengapa orang-orang yang mewujudkan kedamaian disebut anak-anak Raja Damai?
2. Sudahkan Anda menjadi pembawa damai di lingkungan Anda saat ini? Bagaimana Anda dapat melakukannya ketika Anda diperhadapkan dengan keadaan yang tidak baik di lingkungan Anda?
3. Apa komitmen Anda untuk mewujudkan kedamaian di mana pun Anda berada saat ini?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, Engkau adalah Raja Damai. Terima kasih untuk kedamaian yang sudah Engkau berikan dalam hidup kami. Teruslah pimpin kami, agar kami bisa menjadi pembawa damai di mana pun kami berada. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin”