Kuasa Dari Kelemahlembutan
Kuasa dari
kelemahlembutan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Amsal
15:1-33. Penulis kitab Amsal menulis: “Jawaban yang lemah lembut meredakan
kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah” – Amsal 15:1.
Suatu kali, seorang pemburu hendak berburu di hutan. Ia mempersiapkan bekal serta peralatan berburu. Ketika memasuki hutan, ia dikejutkan dengan munculnya seekor monyet besar yang berupaya merebut tasnya. Ia berusaha sekuat tenaga mempertahankan tasnya, tetapi monyet itu semakin berang dan tas itu berhasil direbut.
Suatu kali, seorang pemburu hendak berburu di hutan. Ia mempersiapkan bekal serta peralatan berburu. Ketika memasuki hutan, ia dikejutkan dengan munculnya seekor monyet besar yang berupaya merebut tasnya. Ia berusaha sekuat tenaga mempertahankan tasnya, tetapi monyet itu semakin berang dan tas itu berhasil direbut.
Pemburu ini menjadi marah dan meminta tasnya
kembali, tetapi monyet itu kabur ke atas pohon. Pemburu itu pun menyerah.
Sesaat ia berdiam diri di bawah pohon. Tiba-tiba, si pemburu mengeluarkan
plastik kecil yang berisi kacang dari kantongnya. Sambil tersenyum, ia membujuk
monyet itu supaya turun dan mengembalikan tasnya. Singkat cerita, pemburu itu
berhasil meminta tasnya kembali dan monyet itu pergi dengan membawa kacang.
Dalam kehidupan ini, tentu kita pernah melihat orang yang sedang marah, atau mungkin kita pernah dimarahi orang lain. Baik itu oleh atasan, teman, suami, istri, anak, atau tetangga kita. Saat kita sedang menghadapi orang-orang yang keras hati atau mungkin berbeda prinsip dengan kita, janganlah melawannya dengan kekerasan hati pula.
Dalam kehidupan ini, tentu kita pernah melihat orang yang sedang marah, atau mungkin kita pernah dimarahi orang lain. Baik itu oleh atasan, teman, suami, istri, anak, atau tetangga kita. Saat kita sedang menghadapi orang-orang yang keras hati atau mungkin berbeda prinsip dengan kita, janganlah melawannya dengan kekerasan hati pula.
Ada kalanya, ketika orang lain marah terhadap
kita, kita perlu berdiam diri dan menunggu waktu yang tepat untuk
menanggapinya. Saat amarah orang tersebut mulai reda, kita dapat menanggapinya
dengan lemah lembut. Lemah lembut bukan berarti kita lemah. Sebaliknya, di
dalam lemah lembut itu ada kuasa yang besar.
Oleh karena itu, saat kita diperhadapkan dengan orang yang marah, tetaplah bersikap lemah lembut. Jangan biarkan kelemahlembutan dikalahkan oleh kegeraman, tetapi kalahkan kegeraman dengan lemah lembut. Jika buah roh lemah lembut ada dalam hati kita, maka jiwa kita akan mendapat ketenangan. Segala bentuk kegelisahan, stres, dan frustrasi, akan dibuang dari hati kita.
Oleh karena itu, saat kita diperhadapkan dengan orang yang marah, tetaplah bersikap lemah lembut. Jangan biarkan kelemahlembutan dikalahkan oleh kegeraman, tetapi kalahkan kegeraman dengan lemah lembut. Jika buah roh lemah lembut ada dalam hati kita, maka jiwa kita akan mendapat ketenangan. Segala bentuk kegelisahan, stres, dan frustrasi, akan dibuang dari hati kita.
Digantikan dengan ketenangan, damai sejahtera
dan kelegaan yang luar biasa dari Roh Kudus. Dengan kita bersikap lemah lembut,
kegeraman akan reda, hati kita akan menjadi tenang, dan kita akan menarik kuasa
Allah untuk terjadi dalam setiap aspek kehidupan kita.
RENUNGAN
Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,
lemah lembut TIDAK SAMA DENGAN LEMAH; sebaliknya, lemah lembut MEMILIKI KUASA
YANG SANGAT BESARRENUNGAN
APLIKASI
1. Bagaimana reaksi atau respons Anda ketika ada orang yang marah-marah terhadap Anda?
2. Mengapa lemah lembut memiliki kuasa yang besar?
3. Apa komitmen yang dapat Anda ambil dalam perihal kelemahlembutan?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa, ajarilah kami selalu lemah lembut kepada orang-orang yang mungkin menyakiti hati kami. Berikan kami hati-Mu, supaya kami bisa selalu lemah lembut dalam keadaan apa pun. Terima kasih, Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”