Translate

Iman Dan Pemakaiannya Dalam Alkitab 1

Iman dan pemakaiannya dalam Alkitab ~ Iman merupakan salah satu kata kunci di dalam Alkitab. Iman menjadi kata pilihan utama dalam menjelaskan tentang relasi rohani kita dengan Tuhan. Iman dipahami sebagai sarana untuk kita menerima keselamatan hidup kekal sekali untuk selamanya. Iman juga dipahami untuk kita menjalani hidup kita di dunia ini dan mengalami kuasa, kebaikan, berkat dan mujizat Tuhan dalam hidup setiap hari.

1. Iman dalam Perjanjian Lama
Walaupun kata 'iman' (Ibrani 'emun) sering muncul dalam PB bh Indonesia, dalam PL hanya dua kali yakni Ul 32:20 (TBI menerjemahkan 'kesetiaan') dan Hab 2:4 (TBI menerjemahkan 'percayanya'). Tapi ini tidak berarti bahwa gagasan iman tidak penting, banyak istilah lain, misalnya Ibrani batakh, yg dalam TBI biasanya diterjemahkan 'percaya'.

Kita dapat mulai dengan Mzm 26:1 dan ay-ay yg serupa, Aku telah hidup dalam ketulusan; kepada Yahweh aku percaya dengan tidak ragu-ragu'. Sering orang berkata bahwa menurut PL orang diselamatkan berdasarkan pada perbuatannya, tapi ay tadi menempatkan soal itu dalam letaknya yg sebenarnya. Memang pemazmur menyebut 'ketulusan hatinya', tapi hal ini tidak berarti bahwa ia percaya kepada dirinya atau perbuatan-perbuatannya. Yg dia percayai ialah Allah. Ketulusan hatinya adalah bukti kepercayaannya ke pada Allah.

PL adalah Kitab yg besar, yg menyatakan kebenaran tentang keselamatan dengan berbagai cara. Para penulis tidak selalu membuat pembedaan yg mungkin kita inginkan bila membaca PB. Tapi jika teliti disimak maka akan nyata bahwa dalam PL seperti juga dalam PB, yg dituntut ialah sikap yg benar terhadap Allah, artinya iman atau kepercayaan. Bnd Mzm 37:3 dab, 'Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yg baik... dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yg diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak'.



Di sini jelas bahwa pemazmur berusaha supaya hidupnya benar, dan jelas juga bahwa pada dasarnya ia mengajak orang supaya berharap kepada Allah, dan ini hanya cara lain mengajak orang hidup dari iman. Kadang-kadang orang didesak supaya mempercayai Firman Allah (Mzm 119:42), tapi yg lebih biasa dicari ialah supaya mereka percaya kepada Allah sendiri. 'Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri' (Ams 3:5).

Bagian akhir dari ay ini tidak memberi tempat bagi percaya kepada kekuatan sendiri: 'Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal' (Ams 28:26), dan pikiran ini sering muncul. Manusia tidak boleh mengandalkan kebenarannya sendiri (Yeh 33:13). Efraim dihajar karena 'mengandalkan diri pada keretamu, pada banyaknya pahlawan-mu'. Mengandalkan berhala dicela keras (Yes 42:17; Hab 2:18). Yeremia memperingatkan supaya jangan percaya kepada apa pun yg dari manusia, 'Terkutuklah orang yg mengandalkan manusia, yg mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yg hatinya'menjauh dari Tuhan' (Yer 17:5).

Daftar hal-hal yg tidak boleh diandalkan masih bisa ditambah, tapi daftar ay-ay yg mendesak orang supaya mengandalkan Tuhan masih lebih, panjang dan mengesankan. Jelas bahwa masyarakat PL menganggap Tuhan satu-satunya yg'layak menjadi andalan. Mereka tidak mengandalkan sesuatu apa pun yg mereka lakukan, atau yg dilakukan oleh orang lain, atau yg dilakukan oleh ilah-ilah lain.

Andalan atau yg diharapkan oleh mereka hanya Tuhan. Kadang-kadang hal ini diungkapkan dengan kiasan, 'Dia-lah bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku; Allah-ku, gunung batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku; Allah-ku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku' (Mzm 18:2-3). Memang iman dapat dipautkan dengan pasti pada Allah yg seperti itu.

Di sini Abraham harus disebut secara khusus. Seluruh hidupnya membuktikan, bahwa ia sungguh-sungguh percaya kepada Allah, dengan iman yg mendalam. Mengenai dia tertulis, 'Percayalah ia kepada Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran' (Kej 15:6). Ay ini diambil oleh penulis-penulis PB dan kebenaran dasar di dalamnya dikembangkan lebih lengkap.