Translate

Keselamatan Dalam Yesus Kristus

Keselamatan dalam Perjanjian Lama adalah suatu kebenaran azasi yang merupakan fakta dan kebutuhan yang berakar dalam sejarah. Keselamatan yang ditegaskan di sini menunjuk kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat yang disaksikan dalam Alkitab - Yesaya 53; Matius 1:21-23; KPR 4:12. Pokok tentang keselamatan yang intinya menunjuk kepada Yesus Kristus yang adalah Juruselamat, dijelaskan dalam dua kisi penting yang dapat diuraikan di bawah ini.

1. Keselamatan, rancangan shalom dan pakta penebusan.
Alkitab dengan tegas menunjuk bahwa sejak kekal, Allah telah menetapkan "rancangan shalom" bagi manusia serta seluruh ciptaan-Nya - Efesus 1:9-10; band. Roma 8:19-22 - untuk menikmati sejahtera yang utuh daripada-Nya.

Rancangan shalom Allah ini dinyatakan-Nya dalam penciptaan yang memastikan bahwa Ia menghendaki agar semua manusia dan seluruh ciptaan-Nya menikmati shalom-Nya yang kekal itu. Dalam shalom ini, Allah telah menetapkan Yesus Kristus sebagai Kepala dari semua yang ada, yang oleh-Nya Ia meneguhkannya dengan pakta shalom, yang dikhususkan bagi kemuliaan-Nya.


Tindakan Allah mewujudkan pakta shalom ini dinyatakan-Nya dalam penciptaan yang diteguhkan-Nya dengan perjanjian berkat penciptaan - covenant of creation - Kejadian 1:28a.

Dalam perjanjian berkat penciptaan ini, Adam yang di dalamnya semua manusia terhisap bertindak sebagai peserta kovenan dengan Allah, yang menerima mandat penciptaan, mandat perjanjian, mandat shalom, yang berisi tanggung jawab untuk melaksanakan guna menikmati seluruh perjanjian berkat-Nya - Kejadian 1:28.

Dalam kaitan ini, manusia yang diciptakan segambar dengan Allah memperoleh kuasa melalui mandat shalom ini - Kejadian 1:26-27. Kuasa yang diberikan Allah ini menunjukkan bahwa pada manusia ada tanggung jawab utuh sebagai mandataris shalom-Nya.

Fakta hakikat segambarannya dengan Allah ini memberikan kepada manusia tanggung jawab sebagai pelaksana shalom, sehingga Kejadian 2:15-17 menjelaskan tentang adanya hak istimewa yang diberikan kepada manusia guna terlibat melaksanakan mandat suci ini.

Dengan demikian, kegagalan Adam melaksanakan mandat ini melibatkan kegagalan seluruh umat manusia, sehingga di dalam Adam semua manusia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah - Roma 5:12; 3:23.

Kebenaran ini memastikan bahwa: DI DALAM ADAM SEMUA MANUSIA MATI BAGI KEBENARAN DAN HIDUP UNTUK DOSA - 1 PETRUS 2:24 - DENGAN KONSEKUENSI KEKAL, YAITU UPAH DOSA ADALAH MAUT.

2. Janji keselamatan dan ordo salutis.
Janji keselamatan dari Allah jelas tertuang di dalam Kejadian 3:15, yang menunjuk kepada Yesus Kristus yang adalah Juruselamat. Kebenaran ini tampak dalam tindakan Allah yang merupakan tipologi atau analogi bagi puncak keselamatan yang akan digenapi oleh Yesus Kristus.

Hal inilah yang dibayang-bayangkan melalui tindakan ibadah pengorbanan yang dilakukan oleh para imam PL, yang dilambangkn dengan hari pendamaian besar yang menunjuk langsung kepada karya penebusan Yesus Kristus.

Pekerjaan penebusan Allah ini dilaksanakan dalam anugerah dan rahmat-Nya yang kekal, sehingga orang suci PL pun hidup demi dan di dalam anugerah Allah semata-mata. Dalam tindakan anugerah penyelamatan Allah ini, terlihat adanya suatu order baku yang disebut Ordo Salutis yang menjelaskan tindakan penyelamatan yang dilakukan Allah di dalam sepanjang sejarah suci (heilsgeschichte) menjalani perarakan sejarah umat manusia.

Secara umum dapat dilihat dalam Kejadian 12:1-3 dan Roma 8:29-30; suatu tindakan Allah dalam mewujudkan penebusan-Nya yang dapat disebut sebagai Ordo Salutis. Perlu disadari bahwa pendekatan untuk melihat kebenaran ini tidak harus dilihat sebagai suatu proses yang sequensif saja. Alasan pentingnya ialah karena selain hal ini ada dalam pakta keselamatan yang telah ditetapkan Allah, tindakan Allah adalah misteri yang biasanya terjadi simultan, bahkan merangkum kekekalan masa lalu, kemarin, hari ini, besok, dekat dan yang kekal di depan.