Translate

Ajaran Tentang Setan

Ajaran tentang setan ~ Figur setan sering kali dimengerti sebagai tawanan dari pesta Halloween (hari raya yang dirayakan di Amerika untuk mempengringati Setan dengan memakai kostum-kostum yang menyeramkan dan rumah-rumah dhias dengan menyeramkan pula). 

Setan digambarkan sebagai oknum yang memakai baju merah yang buruk. Dia memiliki kepala berbentuk seperti kepala sapi, bertanduk, berekor, dan membawa tombak berujung garpu.

Figur seperti itu dipakai sebagai bahan olokkan oleh orang-orang yang menolak pengajaran kekristenan yang berdasarkan Alkitab. Pada satu waktu saya bertanya pada mahasiswa-mahasiswa di sebuah universitas, yang berjumlah kurang lebih tiga puluh orang: "Berapa orang di antara kamu yang percaya akan Allah?" 


Mayoritas mahasiswa-mahasiswa mengangkat tangan. Kemudian saya bertanya: "berapa orang di antara kamu yang percaya kepada setan?" Hanya dua orang yang mengangkat tangan.


Seorang mahasiswa secara spontan berkata: "Bagaimana mungkin orang terpelajar pada zaman ini masih percaya pada setan?" Kepercayaan pada setan-setan merupakan kepercayaan yang bersifat takhyul, demikian juga halnya dengan kepercayaan kepada hantu-hantu, drakula yang jahat, dan segala sesuatu yang keluar pada malam hari".


Saya menjawab: "Ada sumber-sumber yang jauh lebih dapat dipercaya untuk percaya akan adanya setan daripada percaya pada drakula. Kamu mungkin tidak mempercayai keabsahan dari Alkitab, tetapi sesungguhnya Alkitab merupakan sumber yang lebih dapat dipercaya daripada cerita dongeng tentang induk bebek".


Menyamaratakan setan dengan tukang sihir dan drakula merupakan pelanggaran yang serius terhadap pemikiran yang sehat. Saya meneruskan diskusi saya dengan para mahasiswa tadi dengan mengajukan pertanyaan yang berikut: 


"Apabila kamu percaya bahwa Allah tidak dapat dilihat, Pribadi yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang untuk hal yang baik, mengapa kamu sulit untuk membayangkan bahwa ada pribadi yang tidak kelihatan yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang untuk hal yang jahat?"

Mungkin persoalan kita dengan setan terletak pada tanggapan kita terhadap karikatur, bukan terletak pada pandangan Alkitab tentang setan. Di dalam firman Tuhan, istilah setan berarti "musuh". Kita mengenal dia sebagai setan yang jahat. Dia merupakan malaikat yang telah diciptakan oleh Allah sebelum manusia diciptakan. Malaikat itu kemudian berontak terhadap Allah dan sejak saat itu terus berperang melawan Allah dan manusia.


Dia disebut raja kegelapan, bapa penipu, penuduh, dan ular yang licik. Setan yang sebenarnya sangat berbeda dengan gambaran yang diberikan oleh dunia, yaitu suatu figur yang menyeramkan tapi menggelikan. Gambaran seperti itu muncul di gereja pada abad pertengahan. 


Gambaran yang menggelikan tentang setan diciptakan oleh gereja untuk mengolok-olok setan. Gereja yakin bahwa untuk menjatuhkan setan adalah dengan membuatnya tersinggung. Oleh karena titik kelemahan setan terletak pada kesombomngan, maka dengan menyerang kesombongannya dianggap sebagai cara yang efektif untuk mengalahkannya.

Pandangan Alkitab tentang setan jauh lebih dalam. Dia muncul sebagai "malaikat terang". Gambaran ini menunjuk pada kemampuan setan untuk menipu manusia dengan bertopeng di balik sesuatu yang baik. Setan adalah makhluk yang pandai memanipulasi, cerdik dan licik. Dia dapat berbicara dengan sangat menarik, dan penampilannya sangat mempesona. Raja kegelapan berjubahkan terang.


Firman Tuhan juga menyatakan bahwa setan seperti singa yang mengaum, yang selalu siap untuk menerkam mangsanya. Kristus juga digambarkan seperti singa, yaitu Singa dari Yehuda. Dia adalah Penebus, yang melawan singa setan yang siap menerkam. Kedua gambaran ini berbicara tentang kekuatan.


Bagaimanakah seharusnya orang percaya berekasi terhadap setan? Di satu pihak, setan memang adalah makhluk yang menakutkan. Dalam 1 Petrus 5:8 dikatakan bahwa: "Sadarlah dan berjaga-jagalah@ Lawanmu si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya".


Orang tidak boleh ketakutan dalam menghadapi setan. Setan memang lebih kuat dari kita, tetapi Kristus lebih kuat dari setan. Alkitab menyatakan: "Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia" - 1 Yohanes 4:4.


Setan pada dasarnya adalah ciptaan, dia terbatas dan fana. Dia terbatas oleh ruang dan waktu. Dia tidak pernah dapat disejajarkan dengan Allah dalam hal apa pun juga. Setan merupakan makhluk yang lebih tinggi dari manusia; dia adalah malaikat yang jatuh, tetapi dia bukan Allah. Dia memiliki kuasa yang lebih besar dari makhluk-makhluk di bumi tetapi kuasanya sama sekali tidak dapat dibandingkan dengan kuasa Allah yang Mahakuasa.