Paradoks, Misteri Dan Kontradiksi
Baca juga: Dasar Persekutuan Mistis Kristus.
Kita lihat contohnya pada kepercayaan Zen-Budhis yang menyatakan bahwa "Allah bertepuk sebelah tangan" sebagai ilustrasi dari pola pikir ini.
Pernyataan bahwa Allah bertepuk sebelah tangan, kedengarannya seperti suatu pernyataan yang memiliki arti yang dalam. Namun hal itu membingungkan akal budi yang sehat, oleh karena tidak sesuai dengan pola berpikir yang normal. Pada waktu kita menganalisa pernyataan yang kedengarannya "dalam" dan menarik itu dengan teliti, maka kita menemukan pada akhirnya pernyataan itu sama sekali tidak masuk akal.
Ketidakrasional merupakan tipe dari mental yang kacau. Ketidak-rasionalan yang berdasarkan pada kebingungan sangat berbeda dengan Sumber segala Kebenaran yang bukan merupakan penyebab kekacauan.
Hal-hal yang bersfiat misteri dan paradoks di Alkitab, mengundang pemikiran yang meninggikan ketidak-rasionalatasan. Memang pada kenyataannya hanya garis tipis yang memisahkan antara paradoks, misteri dengan kontradiksi. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk dapat membedakan arti ketiga istilah tersebut.
Pada saat kita berusaha mengenal Allah secara mendalam, dengan cepat kita menyadari keterbatasan akal yang kita miliki. Tidak ada makhluk yang fana, yang dapat secara tuntas dapat mengerti Allah. Semua pernyataan Alkitab mengenai Allah adalah benar, meskipun kita tidak dapat mengerti sepenuhnya.
Kata "kontradiksi berasal dari bahasa Latin, "berbicara melawan". Kata ini biasanya disebut juga suatu antinomi, yang berarti "melawan hukum". Apabila Allah berbicara kontradiksi, maka itu berarti Dia secara intelektual tidak berjalan berdasarkan hukum berpikir yang berlaku. Ini merupakan pelecehan dan penghujatan apabila kita mengatakan bahwa Sumber kebenaran dapat berbicara secara kontradiksi. Kontradiksi merupakan alat dari seseorang yang berbohong, yaitu bapa segala pembohong yang menghina kebenaran.
Ada hubungan antara misteri dengan kontradiksi yang dapat membingungkan kita. Kita tidak mengerti misteri demikian pula kontradiksi. Titik temu dari keduanya adalah sama-sama tidak dapat dimengerti. Misteri-misteri mungkin tidak jelas bagi kita oleh karena kita tidak memiliki cukup informasi atau perspektif untuk memahaminya.
Alkitab menjanjikan penjelasan di masa yang akan datang, yaitu di surga. Misteri yang tidak dapat kita mengerti sekarang, nanti akan dapat dimengerti. Sedangkan untuk kontradiksi, pada dasarnya tidak ada terang yang cukup baik di dunia maupun di surga untuk menerangi kontradiksi sehingga dapat dimengerti oleh kita.