Masa Penantian Yang Tak Mudah
Masa penantian yang tak mudah ~ Landasan firman Tuhan untuk tema masa penantian yang tak mudah, diambil dari kitab Habakuk 2:1-5. Secara lengkap kebenaran firman Tuhan tersebut saya lampirkan di bawah ini.
Habakuk 2:1-5.
2:1 Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.
2:2 Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: “Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.
2:3 Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.
2:4 Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.
2:5 Orang sombong dan khianat dia yang melagak, tetapi ia tidak akan tetap ada; ia mengangakan mulutnya seperti dunia orang mati dan tidak kenyang-kenyang seperti maut, sehingga segala suku bangsa dikumpulkannya dan segala bangsa dihimpunkannya”.
Siapa pun orangnya jika disuruh untuk menanti sesuatu pasti merasa bosan, jenuh dan tidak lagi sabar. Dalam segala hal kita maunya serba instan, GPL (gak pake lama), lalu muncullah istilah makanan cepat saji. Kita tidak mau menanti, apalagi dalam kurun waktu yang lama, sedangkan mengantri yang cuma membutuhkan waktu beberapa menit saja kita tidak mau. Bahkan budaya antri belum terbentuk di negeri kita ini.
Perhatikan dalam kehidupan sehari hari: ketika jalanan padat merayap atau macet banyak sekali pengemudi yang tidak mau sabar atau antri, mereka saling serobot, berani melanggar marka jalan dan membunyikan klakson tanpa henti. Di lampu merah sekali pun mereka tidak sabar menanti meski cuma beberapa menit. Tak jauh beda ketika mengantri di kasir atau loket pembayaran, tanpa rasa bersalah ada saja orang orang yang menyerobot antrian.
Rasa tidak sabar menanti dan menginginkan sesuatu secara cepat juga terjadi pada Abraham. Ketika berumur tujuh puluh lima tahun Tuhan berjanji kepada Abraham bahwa ia akan menjadi bangsa yang besar. Coba lihat ke langit, hitunglah bintang bintang, jika engkau dapat menghitungnya Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu” – Kejadian 15:5. Namun setelah menunggu waktu 10 tahun lamanya Sara (isterinya) belum juga mengandung Abraham pun menjadi tidak sabar, akhirnya ia pun mengikuti saran isterinya untuk menghampiri hambanya, Hagar (baca Kejadian 16:2), yang akhirnya melahirkan seorang anak yaitu Ismael, tetapi Ismael bukanlah anak perjanjian. Karena kurang sabar menanti janji Tuhan Abraham nekad mengambil jalan pintas walaupun akhirnya Tuhan menepati janji Nya: Sara mengandung dan melahirkan Ishak baginya sebagai anak perjanjian. Abraham harus menunggu selama dua puluh lima tahun!
Tuhan mengijinkan Abraham menunggu dalam waktu yang cukup lama karena Ia sedang membentuk dan menguji imannya, sampai akhirnya ia layak dan pantas untuk disebut bapa dari semua orang beriman. “Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana Mu yang gagal” – Ayub 42:2.
Post a Comment for "Masa Penantian Yang Tak Mudah"
Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar Anda