Dinamika Agama Hindu
Dinamika
agama Hindu ~ Posisi agama dalam kehidupan umat manusia
sangat strategis dan sentral. Betapa tidak, karena bila manusia tidak memiliki
agama, maka secara sosial dia akan dipandang sebagai orang yang tidak bertuhan
atau ateis.
Stempel ateis ini banyak
orang tidak ingin dikenakan kepada dirinya. Kendati demikian, ada juga orang
yang tidak bertuhan atau ateis yang mengakui bahwa Tuhan itu tidak.
Lahirnya gagasan ateis karena
dipicu oleh perilaku orang-orang yang mengaku dirinya bertuhan atau beragama,
sementara pola, cara dan model hidupnya tidak selaras dengan ajaran agamanya.
Justru orang-orang ateis menganggap bahwa hidup mereka lebih baik dibandingkan
dengan orang-orang yang beragama. Kelompok ateis mengklaim bahwa mereka sangat
sosialis yang peduli kepada kemanusiaa.
Menyimak paparan di atas,
dapat dikatakan bahwa ada kesenjangan pemahaman tentang agama dan Tuhan.
Seolah-olah agama itu sama dengan Tuhan dan Tuhan itu sama dengan agama. Pada
hal, sebenarnya, antara agama dan Tuhan sangat berbeda. Tuhan adalah penguasa,
pencipta, sumber, pemilik dan pemelihara kehidupan di jagad ini. Sementara
agama adalah alat di mana manusia dapat mendekatkan diri kepada Tuhan dan memberi
pengajaran tentang Tuhan dan nilai-nilai spiritual.
Kekeliruan perspektif
tentang Tuhan dan agama lebih disebabkan kurangnya pengertian tentang arti
agama secara literal dan etimologi. Kekeliruan dan kekurangan pengetahuan
tentang arti agama secara literal menyebabkan adanya bangunan pemahaman yang
salah. Oleh sebab itu, melalui tulisan ini, saya ingin memberi paparan tentang
agama dan pengertiannya secara etimologi.
Kata agama diambil dari tata
bahasa sansekerta. Dalam kosa kata bahasa sansekerta, kata 'agama' di bagi ke
dua varian, yaitu "a" dan "gama". Varian "a" berarti
“tidak” dan “gama”
yang berarti kacau. Jadi kalau kedua kata itu digabungkan, maka agama berarti
tidak kacau.
Istilah yang ke dua adalah “ugama” yang berarti
“peraturan”, “tata tertib”, “hukum taurat”. Dari kedua kata di atas dapat
disimpulkan bahwa agama adalah upaya manusia untuk mengaitkan dan menyesuaikan
seluruh hidupnya dengan tata tertib, hukum serta peraturan Ilahi. Sehingga
relasi dengan yang Ilahi, manusia dan alam dapat berjalan dengan baik dan
tertib.
Dalam bahasa latin agama’
disebut “religeo”
kata ini berasal dari akar kata “religere”
yang berarti “mengembalikan ikatan”, “mengikatkan kembali”. Dari istilah ini
apat diartikan bahwa “agama” usaha manusia untuk mengembalikan, memulihkan
hubungan yang rusak antara manusia dengan Allah. Hubungan yang rusak antara
manusia dengan Allah pertama sekali terjadi ketika manusia (Adam dan Hawa)
jatuh dalam dosa.
Dalam perspektif Kristen
agak berbeda untuk menjelaskan pengertiannya tentang agama. Berdasarkan doktrin
Kristen, sebenarnya bukan manusia yang berusaha untuk mengembalikan dan
mengikatkan serta memulihkan hubungannya dengan Allah. Tetapi Allahlah yang
merancang, berinisiatif dan bertindak untuk mencari manusia dan memberi jalan
keluar bagi manusia untuk berdamai dengan diri-Nya melalui putra tunggal-Nya
yaitu Tuhan Yesus Kristus.