Translate

Bahaya Hidup Dalam Kecemasan

Bahaya hidup dalam kecemasan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Ayub 3:11-26. Dalam Ayub 3:25, penulis kitab Ayub dalam pimpinan Roh Kudus menulis: “Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku”.

“Deru air yang memekakkan membuat jantung berdegup kencang,” cerita seseorang saat pertama kalinya berarung jeram di sungai Pekalen, Probolinggo. “Sebelumnya kami menuruni bukit menuju ke sungai. Lelah berjalan ditambah ketakutan yang memuncak membuat kaki-kaki ini bergetar,” kenangnya.

Lalu ia menceritakan derasnya arus air, batunya yang besar-besar, juga kekuatirannya jika perahu terbalik dan mereka jatuh ke dalam air. Pikiran-pikiran itu terus berkecamuk, hingga ia tak bisa menikmati petualangan. Namun, saat istirahat, sang pemandu mengajak kelompoknya memperhatikan keindahan di sekitar. Jernihnya air, perbukitan nan hijau, bebatuan megah menjulang, langit biru cerah tanpa awan.

Semua pemandangan itu pun seolah meredam ketakutan yang menggelora. Sebelum mereka melanjutkan petualangan, sang pemandu pun berkata, “Keindahan ini menghiasi sepanjang sungai. Fokuslah pada keindahan itu untuk mengusir ketakutan!” 

Ketakutan orang dalam cerita di atas tidaklah seberapa jika dibandingkan dengan ketakutan Ayub. Apa yang ditakutkan Ayub—anak-anaknya, ternaknya, kesehatannya—menjadi kenyataan seperti yang tertulis dalam bacaan hari ini.


Dari kedua contoh ini, kita melihat betapa ketakutan itu bisa mempengaruhi pikiran sedemikian dahsyat dan menyusupi hati saat kita terus berkutat memikirkannya. Ketahuilah, pikiran kita memegang peranan besar dalam menentukan tingkat kelaparan roh kita. Apa yang kita pikirkan, kita renungkan, dan bayangkan terus-menerus, akan merasuk dalam hati serta menjadi bagian dari hidup kita.

Jika pemandu tadi menyarankan untuk mengisi pikiran dengan keindahan alam, kita bisa mengisi pikiran kita dengan firman Tuhan saat mengarungi jeram-jeram kehidupan. Rasa takut tak selalu bisa dihindari. Namun, saat ketakutan melanda, firman Tuhan yang dengan tekun kita renungkan akan menguatkan dan memampukan kita untuk menghadapi semua itu. Marilah kita memenuhi pikiran serta hati kita dengan firman Tuhan siang dan malam, sehingga semua itu bisa menjadi nyata dalam hidup kita. 

RENUNGAN

Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Hati-hati dengan apa yang menjadi PUSAT PERHATIAN kita, sebab PIKIRAN kita menentukan TINGKAT KELAPARAN ROH kita

APLIKASI

1. Saat tantangan melanda hidup Anda, ke manakah biasanya Anda memusatkan perhatian atau pikiran Anda? 
2. Mengapa penting untuk merenungkan firman Tuhan siang dan malam?
3. Bagaimana Anda dapat menjadikan firman Tuhan sebagai pusat perhatian Anda? 

DOA UNTUK HARI INI

“Tuhan, tolonglah kami agar tekun merenungkan firman-Mu yang akan menguatkan dan menghibur saat ketakutan melanda kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”