Bahagianya Melepaskan Pengampunan
Bahagianya melepaskan
pengampunan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari Injil Matius
6:5-15. Dalam Matius 6:14, penulis Injil Matius dalam pimpinan Roh Kudus
terkait dengan bahagianya melepaskan pengampunan, menulis: “Karena jikalau kamu
mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga”.
Seperti pasangan kekasih pada umumnya, Iecha dan Gideon melanjutkan jalinan kasih mereka ke dalam pernikahan. Pada awalnya, rumah tangga mereka baik-baik saja. Namun, Gideon hanya sibuk bekerja dan jarang memberikan waktu pada Iecha. Kurangnya perhatian dari suaminya, Iecha dapatkan dari teman sekantornya. Lama-kelamaan pertemanan itu berlanjut menjadi perselingkuhan.
Seperti pasangan kekasih pada umumnya, Iecha dan Gideon melanjutkan jalinan kasih mereka ke dalam pernikahan. Pada awalnya, rumah tangga mereka baik-baik saja. Namun, Gideon hanya sibuk bekerja dan jarang memberikan waktu pada Iecha. Kurangnya perhatian dari suaminya, Iecha dapatkan dari teman sekantornya. Lama-kelamaan pertemanan itu berlanjut menjadi perselingkuhan.
Enam bulan kemudian, Iecha mengikuti sebuah acara
retreat khusus untuk para wanita. Iecha pun menyadari dosanya dan memutuskan
untuk mengakui ketidaksetiaannya pada sang suami. Saat mengetahui hal itu,
tentu Gideon merasa hancur. Namun, ia datang kepada Tuhan. Ia meminta kekuatan
untuk dapat mengampuni dan mengasihi istrinya kembali.
Sambil menitikkan air mata, ia mengatakan kepada Iecha
bahwa ia memutuskan untuk mengasihi istrinya itu. Saat itulah, Iecha melihat
gambaran Kristus dalam suaminya, yang tidak pernah menolak orang yang datang
kepada-Nya, sehitam apa pun dosa orang itu. Tuhan pun berkarya dalam hidup
Gideon dan Iecha. Sejak saat itu, hubungan mereka dipulihkan dengan cara yang
luar biasa.
Pengampunan mungkin adalah hal tersulit untuk kita lakukan. Namun, ketahuilah, pengampunan adalah bukti kasih yang tidak terbantahkan. Ketika sepasang suami istri bersedia untuk saling mengampuni, kasih di antara mereka terbukti nyata. Bagaimanapun, kita adalah manusia yang penuh kekurangan dan kesalahan. Jika Allah mau mengampuni kita, mengapa begitu sulit bagi kita untuk mengampuni?
Pengampunan mungkin adalah hal tersulit untuk kita lakukan. Namun, ketahuilah, pengampunan adalah bukti kasih yang tidak terbantahkan. Ketika sepasang suami istri bersedia untuk saling mengampuni, kasih di antara mereka terbukti nyata. Bagaimanapun, kita adalah manusia yang penuh kekurangan dan kesalahan. Jika Allah mau mengampuni kita, mengapa begitu sulit bagi kita untuk mengampuni?
Sesungguhnya, ketika Tuhan mengampuni kita, Dia pun telah memberikan kita kapasitas untuk mengampuni. Firman Tuhan berkata dengan jelas, jika kita tidak mengampuni pasangan dan anak-anak kita, Tuhan pun tidak akan mengampuni kita. Hanya melalui pengampunan, maka kita bisa menang atas kekecewaan, kepahitan, dan semua trauma masa lalu. Kita pun boleh menyambut masa depan yang lebih baik. Oleh anugerah-Nya, kita akan mengalami pemulihan hati, jatuh cinta lagi, dan menikmati pernikahan kita di bumi seperti di Surga. Tuhan Yesus memberkati.
RENUNGAN
Pembaca yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Milikilah hati yang penuh PENGAMPUNAN, itulah yang membuat kita bisa MEMELUK MASA DEPAN
APLIKASI
1. Apakah tindakan yang biasanya Anda lakukan ketika pasangan Anda mengecewakan Anda?
2. Mengapa Tuhan ingin Anda memiliki hati yang penuh pengampunan?
3. Bagaimana Anda dapat mulai mengampuni pasangan Anda?
DOA UNTUK HARI INI
“Bapa yang baik, terima kasih karena Engkau mengerti segala sakit hati dan kekecewaan yang kami alami. Engkau pun tidak pernah mengecilkan apa yang kami rasakan. Ya, Tuhan, ajari kami untuk dapat mengampuni pasangan kami, sehingga kami bisa mengalami sorga di bumi dalam kehidupan keluarga kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”