Translate

Bagaimana Mengubah Kekuatiran Menjadi Kekuatan?

Bagaimana mengubah kekuatiran menjadi kekuatan? ~ Landasan firman Tuha untuk tema tersebut diambil dari Injil Lukas 12:23-30. Semua manusia di bawah kolong langit ini pernah mengalami apa yang namanya kuatir dalam hidupnya. Eskalasi kekuatiran antara satu orang dengan yang lainnya tentulah berbeda-beda. Pemicunya juga pasti beragam.

Intensitas kekuatiran yang dialami oleh seseorang akan berpengaruh terhadap suasana hatinya, terhadap psikologinya, terhadap relasi sosialnya dan juga terhadap kepercayaannya kepada Tuhan. Ada beberapa dampak negatif yang berbahaya bagi orang yang selalu kuatir dalam hidupnya, yaitu:

1. Ia akan mengalami stres
Seseorang yang selalu kuatir dalam dalam hidupnya pasti akan berdampak negatif terhadap dirinya. Dampak tersebut, yaitu: sakit lambung, sakit ginjal, sakit jantung, bisa stroke, marah berlebihan dan lain sebagainya.

2. Ia akan mengalami tawar hati
Seseorang yang tawar hati dalam hidupnya akan nampak dalam beberapa perilaku negatif di hidupnya, yaitu: menjalani hidup dengan pesimis, menjalani hidup tidak ada gairah, menjalani hidup dengan apatis (tidak peduli), dan menjalani hidup tanpa harapan. 

Di dalam menjalani hidup ini, kita mau jadi pemenang atau menjadi pecundang? Kekuatiran akan dialami semua orang termasuk orang Kristen, termasuk saya dan saudara. Kekuatiran tidak dapat dikalahkan dengan kekuatan kita. Kekuatiran menyebabkan iman kita bisa mati. Kekuatiran menjadi pembunuh iman kita.

Bagaimana sikap kita untuk mengubah kekuatiran menjadi kekuatan? Berdasarkan ajaran firman Tuhan, maka ada beberapa sikap yang harus kita tumbuh-kembangkan dalam hidup kita, yaitu:

1. Harus memiliki standard hidup yang jelas
Memiliki standard hidup yang jelas ialah hidup dengan memiliki standardnya Tuhan dan bukan standardnya dunia ini - Lukas 12:22-23. Kekuatiran acap kali menghantui orang Kristen karena melihat dan mengikuti standard hidup yang ditetapkan oleh sistem dan aturan dunia.

Standard hidup yang wah, memakai pakaian yang serba branded, menikmati hidangan di restoran berkelas. Memiliki gaya hidup kaum jetzet. Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa: "Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah" - 1 Timotius 6:8. "Sebab hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaiana" - Lukas 12:33.

2. Harus memiliki standard pengharapan yang jelas
Memiliki standard pengharapan yan jelas artinya kita tidak fokus kepada masalah, tetapi kepada Tuhan yang memberikan harapan pasti kepada kita yaitu bahwa kita yang berharap kepada-Nya tidak akan dikecewakan - Lukas 12:24.



Pengharapan adalah bagian yang mendasar dari iman kita kepada Tuhan. Pengharapan membuat kita memandang jauh kepada Tuhan melampaui kekuatiran kita. Aristoteles pernah mengatakan bahwa: "Harapan adalah mimpi dari seorang yang terjaga".

Burung gagak meskipun tidak menabur tidak menabur dan tidak mempunyai lumbung, tetapi dipelihara oleh Tuhan. Bagaimana dengan kita? Apakah memiliki pengharapan jika Allah akan memelihara kita? Jika Allah akan memberikan masa depan yang cerah? 

Milikilah mimpi pada waktu terjaga, bukan pada waktu tidur. Jangan hanya fokus kepada kekuatiran, jangan tertidur dalam masalah, bangunlah, songsonglah pengharapan yang sudah disediakan Tuhan bagi kita. Jalani kehidupan ini di dalam pengharapan yang teguh kepada Tuhan.

3. Harus memiliki standard hasil yang jelas
Memiliki standard hasil yang jelas menunjuk kepada cara berpikir produktif untuk bisa mengubah kekuatiran yang ada di dalam pikiran kita - Lukas 12:25-26. Apakah yang kita dapat pada saat kita membiarkan kekuatiran menguasai hidup kita? Tidak ada - Lukas 12:25.

Kekuatiran tidak akan menghasilkan apa-apa. Kekuatiran tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik bagi hidup kita. Kekuatiran hanya akan mendatangkan hal-hal yang buruk, hal-hal yang tidak berfaedah, hal-hal yang negatif dan hal-hal yang merugikan kesehatan kita.

Tuhan Yesus menegaskan bahwa: "Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik - Matius 7:17. Sudahkah kita menghasilkan buah yang baik? Atau menghasilkan buah yang tidak baik?

Kata "baik" dalam bahasa Yunaninya yaitu "agathos" yang artinya berguna, bermanfaat dan yang murni. Jadi, dalam hidup kita seharusnya kita menghasilkan hal-hal yang berguna, bermanfaat dan hal-hal yang murni dari iman kita kepada Tuhan.

Sebagai orang-orang percaya, biarlah kita memiliki standard yaitu menghasilkan yang berguna, yang murni, bukan yang tidak baik, bukan yang tidak murni. Mengapa? Karena "Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api - Matius 7:19.

4. Harus memiliki standard hari-hari kita yang jelas
Firman Tuhan mengingatkan bahwa: "Dan pegunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat" - Efesus 5:16. Kata "pergunakanlah" dalam ayat ini memakai kata exagorazomenoi dari kata exagorazo yang berarti juga menebus.

Exagorazo merupakan kata kerja partisip, yaitu kata kerja yang menggambarkan partisipasi dalam tindakan. Pergunakan waktu yang ada merupakan tindakan yang dilakukan orang percaya untuk menggunakan waktu dengan hal-hal yang baik, untuk menebus waktu-waktu yang hilang yang tidak kita pergunakan dengan baik.

Setiap kita memiliki kekuatiran dalam hidupnya. Kekuatiran membuat kita menjadi mudah marah, mudah kecewa, mudah putus asa, mudah sakit dan iman kita mudah menjadi lemah. Oleh karena itu, jangan fokuskan dan membiarkan diri dikuasai oleh kekuatiran. Tapi ubahlah kekuatiran itu menjadi kekuatan dalam hidup kita dengan memiliki standard hidup yang jelas; memiliki standard pengharapan yang jelas; memiliki standard hasil yang jelas dan memiliki standard hari-hari kita yang jelas. Tuhan memberkati. Amin