Translate

Mengambil Pelajaran Berharga Dari Kehidupan Hana

Mengambil pelajaran berharga dari kehidupan Hana ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari 1 Samuel 2:1-2. Penulis kitab Samuel menegaskan demikian: “Lalu berdoalah Hana, katanya: Hatiku bersukaria, karena TUHAN tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolonganMu. Tidak ada yang kudus seperti TUHAN. Sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita” – 1 Samuel 2:1-2.

Dalam bulan April ada hari yang sangat dinanti oleh para kaum perempuan yaitu HARI KARTINI. Hari Kartini, 21 April setiap tahun diperingati karena dianggap bahwa Tokoh Kartini ini sangat berjasa dalam memperjuangkan persamaan derajat antara kaum perempuan dan  pria.

Jauh sebelum dunia mengenal geakkan emaansipasi, Tuhan sebenarnya sudah melakukan hal ini. Dimata Tuhan, pria dan wanita sama-sama berharga. Alkitab sudah melaporkan nama-nama kaum perempuan yang dipakai Tuhan luar biasa. Ada yang sebagai nabiah, ratu, pedagang, penjahit, dll.

Salah satu tokoh perempuan yang perlu kita teladani adalah Hana. Mari kita akan pelajari bersama-sama. Tokoh Hana yang akan kita bahas adalah Hana Ibu Samuel.

Siapakah Hana
Ia adalah istri kedua dari Elkana. Ia tidak memilik anak atau mandul. Karena kemandulannya ia merasakan tekanan yang amat berat, baik dari masyarakat, terlebih dari Penina, madunya.  Namun demikian, ditengah ketidak berdayaan dan tantangan, ia terus berusaha dengan berdoa. Ia menyerahkan persoalan yang dihadapinya kepada Tuhan. Dan akhirnya Tuhan menjawab kerinduan hatinya dengan menganugerahkan Samuel sebagai jawaban doanya.

Mari kita akan pelajari bersama bagaimana dan apa saja pelajaran berharga dari kehidupan Hana.

1. Hana tidak gampang putus asa – 1 Samuel 1:1-3
Hana hidup pada jaman Israel mengalami kesuaman rohani. Pada masa hidupnya, banyak orang Isael yang tidak lagi mempedulikan Tuhan. Mereka berbuat sesuka hatinya. Bahkan para iman, tidak dapat lagi diteladani. Namun demikian, Hana tidak pernah menyerah. Ia terus berusaha dekat dengan Tuhan. Ia terus mengandalkan Tuhan. Ia tidak menyerah sekalipun yang lain sudah menyerah. 


Mari kita belajar dai kehidupan Hana ini. Para perempuan, sekalipun mungkin Tuhan ijinkan kita alami tantangan dalam pelayanan dan kehidupan, jangan menyerah. Tetap berdoa dan andalkan Tuhan, nantikan dengan setia, sampai Tuhan menyatakan pertolongan-Nya.

2. Hana selalu mengingat Allah – 1 Samuel 1:12-15; 2: 1-10
Apakah yang dilakukan Hana menghadapi masalah besar dalam hidupnya? 1 Samuel 1:12-15: a. Ia  datang dan berdoa kepada Tuhan. b. Ia mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan. Hana berdoa dengan jujur dan sungguh-sungguh kepada Tuhan. Ia mengungkapkan rasa sakitnya yang terdalam.

Dalam bedoa ia sangat konsentrasi sehingga tidak menyadari situasi  sekelilingnya
Pada saat berdoa, ia bernazar kepada Tuhan. Bagaimana sikap Hana setelah berdoa? Mukanya tidak muram lagi.

Aplikasi bagi kehidupan kita:
Meskipun kadangkala doa kita tidak langsung dijawab oleh Tuhan, secepatnya setelah kita berdoa, sebagai anak-anak Tuhan, mari kita tetap tunjukan sukacita dan bahagia, bila kita sudah berdoa, menyerahkan masalah kita kepada Tuhan. Doa membuat kita berubah.

Apakah hasil doa Hanna?
Tuhan membuat Hana mengandung dan melahirkan seorang putra yang benama Samuel. Apa yang Hana lakukan setelah doanya dijawab Tuhan? Hana menaikkan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan. Jadi, Hana tidak hanya berdoa  saat ada masalah. Ketika tidak ada masalah, iapun tetap setia berdoa kepada Alla. Bukankah ini satu teladan yang indah?

3. Hana berani meminta dan memberi yang terbaik – 1 Samuel 1:21-28
Sebagaimana nazar Hana kepada Tuhan, maka setelah Samuel “disapih”, ia menyerahkan anaknya kepada Tuhan. Apa pelajaran berharga yang kita dapatkan dari kisah Hana menyerahkan Samuel kepada Tuhan untuk dididik melalui imam Eli?
Kisah ini mengajarkan kepada kita untuk tidak hanya berani meminta, tetapi berani memberikan yang terbaik.

Kita harus memberikan hal yang paling berharga yang kita miliki kepada Tuhan, sebagaimana Hana memberikan anaknya kepada Tuhan. Kita belajar bahwa kalau kita mau berkomitmen memberikan yang terbaik kepada Tuhan, maka Tuhann akan melipat gandakan berkat-Nya kepada Kita. Hana mengandung dan melahirkan tiga orang anak laki-laki dan dua orang anak perempuan

Mari kita meneladani kehidupan Hana yang tidak mudah menyerah, meski orang lain sudah menyerah. Selalu mengingat Allah dikala ada masalah maupun tidak ada masalah. Dan tidak hanya berani meminta, tetapi beani memberikan yang terbaik.